Syair ini ditulis untuk memperingati peristiwa Karbala yang bertepatan dengan 10 Muharram, hari Asyura...
Syair Ahlul Bayt dan Asyura
Bismillah itu awalan kalimat,
Dengan nama Allah pemberi rahmat,
Kepada makhluk sekalian ummat,
Semoga mendapat berkat selamat.
Wahai Rasul Tuanku Junjungan,
Shalawat dan salam kami haturkan,
Semoga rahmah dan ridha Allah limpahkan,
Kepadamu, Ahlul Bayt dan Ummat sampai akhir zaman.
Duhai Rasul Baginda Terhormat,
Suri tauladanmu membawa selamat,
Siapa mengikut siapa mengikat,
Sepanjang masa tiada tersesat.
Duhai Rasul Muhammad bin Abdullah,
Cahaya risalahmu membawa berkah,
Qur’an dan Sabdamu kalimat bertuah,
Menjadi pedoman pembawa hikmah.
Engkau Nabi yang satria setia,
Engkau Raja yang membawa bahagia,
Engkau teladan cahaya alam dunia,
Engkau mahkota di akhirat sana.
Duhai pangeran yang membawa khabar,
Duhai manusia yang sanggup berlapar,
Demi tegaknya risalah syiar,
Dikau manusia yang sungguh sabar.
Engkau tolak emas menggunung,
Engkau tolak pujaan menjunjung,
Engkau terima cacian tak berujung,
Demi ummatmu agar tak suntung.
Yaa…Rasulallah pembawa risalah,
Engkau turunkan zuriah pembawa berkah,
Cahaya matamu yang penuh hikmah,
Menjadi majlis ilmu sepanjang hikayah.
Yaa…Ahlul Bayt keluarga mulia,
Teladan kalian jadi cahaya,
Siapa mengikut pasti bahagia,
Tiada bersedih tiada terhina.
Yaa…Karamallahu Wajhahu Sayyidina Ali,
Teguh imanmu sangat terberkati,
Semenjak kecil mengikut Nabi,
Menjadi Pintu Ilmu julukan terperi.
Wahai Abul Masakin gelar terpatri,
Cintamu terhadap yang miskin tiada terperi,
Keluargamu berlapar bukan sehari,
Tetap dirimu teladankan cara memberi.
Duhai Az-Zahra buah hati Baginda,
Sendiri menggiling gandum dengan bahagia,
Tiada bandinganmu di alam dunia,
Puteri Nabi mulia permata agama.
Wahai yang bergelar Syababul Jannatyni,
Sayyidina Al-Hasan dan Al-Husayni,
Teladan nan terbaik di alam insani,
Pemuda pedoman dan pemberani.
Duhai cucu Nabi yang sering bercanda,
Di pundak Nabi engkau berkuda,
Keningmu dikecup oleh Baginda,
Kasih dan sayangnya jadi pertanda.
Di padang Karbala darahmu tertumpah,
Syahid Al-Imam satria nan gagah,
Demi tegaknya kebenaran yang indah,
Penguasa zalim yang engkau sanggah.
Bagaimana hati takkan menangis,
Mengenang Karbala peristiwa nan miris,
Zuriahmu dibunuh dinista teramat sadis
Oleh Yazid penguasa zalim dan bengis,
Duhai Asyura hari nan masyhur,
Mengenang Imam Syahid nan gugur
Wafat terbunuh tiada dikubur,
Tapi namanya selalu masyhur.
Wahai Imam yang berlumurkan darah,
Jasadmu jatuh bertatah tombak dan panah,
Tetap tersenyum wajahmu ramah,
Harum semerbak jasadmu tumbang ke tanah.
Dengan darah yang tertumpah,
Dengan kepala para syuhada yang terpisah,
Bagaimana hati takkan gundah,
Karbala saksi kelaliman berdarah.
Wahai para satria syuhada Karbala,
Kalian tunjukkan kehormatan manusia,
Kalian buktikan kebesaran jiwa,
Kalian sempurnakan keberanian nan nyata.
Kalian baktikan kesetiaan tak goyah,
Kalian tunjukkan kepahlawanan gagah,
Sedikitpun kalian tiada takut dan lengah,
Membela Al-Islam dengan Izzah.
Yaa…Al-Hurr satria nan berani,
Engkau korbankan jiwa insani,
Demi kebebasan melawan tirani,
Engkau teladan takkan terganti.
Yaa…Zayn Al-Abidin As-Sajad,
Dari padang Karbala engkau selamat,
Penjaga trah pintu ilmu juga zuriat,
Penerus imam penyebar hikmat.
Kaum yang miskin engkau kasihi,
Sepanjang masa engkau lindungi,
Engkau beri makan dan nafkahi,
Meskipun engkau juga tiada tercukupi.
Ahlul Bayt keluarga pejuang,
Di pundak mereka cahaya terbentang,
Jalan berjuang jalan nan panjang,
Tapi mereka undur berpantang.
Sifat nan zuhud kalian teladankan,
Sifat nan wara’ kalian contohkan,
Sifat qona’ah jadikan pakaian,
Sungguh kalian adalah kehormatan.
Sudah tersurat dalam hikayah,
Zuriah Nabi menyebar dakwah,
Dengan hikmah dan mauizatil hasanah,
Sepanjang singgah membawa berkah.
Zuriahmu pejuang penyebar risalah,
Bertaruh nyawa membawa dakwah,
Hingga kami mendapat hikmah,
Cahaya Islam sampai ke rumah.
Zuriahmu menyebar ke pelosok alam,
Membawa cahaya risalah Islam,
Tiada peduli siang dan malam,
Sehingga kamipun mendapat salam.
Manakah lagi teladan yang berseri,
Ahlul Bayt mulia tiada tertandingi,
Berbekal ilmu dan akhlak diri,
Seperti teladan penerus para Nabi.
Ahlul Bayt Nabi penuh cinta,
Tiada terbilang tiada terkata,
Bukan mainan kalimat kata,
Sudah tercatat di dalam gita.
Kenang-kenanglah Karbala terjadi,
Sepuluh Asyura di junjung hari,
Teladan para Ahlul Bayti Nabi,
Melawan angkara penguasa tirani.
Ingat dan teladanilah duhai insan,
Keluarga terhormat sepanjang zaman,
Berjuang hikmah membawa pesan,
Syiar Islam tersebar jadi tuntunan.
Marilah ucapkan shalawat salam terkata,
Kepada putra-putra Fatimah Az-Zahra,
Kepada para Syuhada di padang Karbala,
Kepada insan mulia yang Rasulpun cinta.
Shalawat dan salam Yaa Rasulallah,
Sekalian Ahlul Baytmu penerus zuriah,
Juga ummatmu yang mendapat hidayah,
Cahaya Islam takkan surut kesudah.
Salamun alaika Yaa Rasulallah,
Salamun alaika Yaa Karamallahu Wajhah,
Salamun alaiki Yaa Fathimah Az-Zahra,
Salaamun alaika Yaa Hasan wal Husayna,
Salaamun alaiki Yaa Zainab Al-Kubra,
Salaamun alaika Ali Zayn Al-Abidina,
Salaamun alaikum Yaa Syuhada Karbala,
Salaamun alaika Yaa Ahlal Bayti Yaa Rasuulallah.
Alhamdulillah kalimat yang indah,
Penutup syair sekalian madah,
Mudah-mudahan mendapat rahmah,
Dari Allah Yang Maha Pemurah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H