Yaa…Karamallahu Wajhahu Sayyidina Ali,
Teguh imanmu sangat terberkati,
Semenjak kecil mengikut Nabi,
Menjadi Pintu Ilmu julukan terperi.
Wahai Abul Masakin gelar terpatri,
Cintamu terhadap yang miskin tiada terperi,
Keluargamu berlapar bukan sehari,
Tetap dirimu teladankan cara memberi.
Duhai Az-Zahra buah hati Baginda,
Sendiri menggiling gandum dengan bahagia,
Tiada bandinganmu di alam dunia,
Puteri Nabi mulia permata agama.
Wahai yang bergelar Syababul Jannatyni,
Sayyidina Al-Hasan dan Al-Husayni,
Teladan nan terbaik di alam insani,
Pemuda pedoman dan pemberani.
Duhai cucu Nabi yang sering bercanda,
Di pundak Nabi engkau berkuda,
Keningmu dikecup oleh Baginda,
Kasih dan sayangnya jadi pertanda.
Di padang Karbala darahmu tertumpah,
Syahid Al-Imam satria nan gagah,
Demi tegaknya kebenaran yang indah,
Penguasa zalim yang engkau sanggah.
Bagaimana hati takkan menangis,
Mengenang Karbala peristiwa nan miris,
Zuriahmu dibunuh dinista teramat sadis
Oleh Yazid penguasa zalim dan bengis,
Duhai Asyura hari nan masyhur,
Mengenang Imam Syahid nan gugur
Wafat terbunuh tiada dikubur,
Tapi namanya selalu masyhur.
Wahai Imam yang berlumurkan darah,
Jasadmu jatuh bertatah tombak dan panah,
Tetap tersenyum wajahmu ramah,
Harum semerbak jasadmu tumbang ke tanah.
Dengan darah yang tertumpah,
Dengan kepala para syuhada yang terpisah,
Bagaimana hati takkan gundah,
Karbala saksi kelaliman berdarah.
Wahai para satria syuhada Karbala,
Kalian tunjukkan kehormatan manusia,
Kalian buktikan kebesaran jiwa,
Kalian sempurnakan keberanian nan nyata.