Mohon tunggu...
Atun Widyaningsih
Atun Widyaningsih Mohon Tunggu... -

Mengawali kesabaran dengan selalu bersyukur...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Menunjang Ketahanan Keluarga

30 September 2011   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 3857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Orang tua harus dapat berperan sebagai penasihat

  • Orang tua harus dapat berperan sebagai komunikator.

  • Orang tua perlu menerangkan cara terbaik untuk mencegah kehamilan sebelum menikah adalah tidak melakukan “Hubungan Seks pada masa Remaja “.

    Rasa saling mencintai bukanlah alasan yang utama untuk menikmati hubungan seks sebelum menikah.

    Remaja yang berpacaran perlu diingatkan bahwa ketika dorongan untuk berdekatan, bersentuhan, berciuman atau berpelukan sangat kuat, akan timbul rangsangan yang membangkitkan gairah untuk melakukan hubungan seks. Oleh karena itu orang tua perlu mengingatkan remaja agar mengendalikan diri selama berpacaran.

    Orang tua dapat menerangkan bahwa “Akhlaq manusia lebih tinggi daripada hewan “ , termasuk dalam kegiatan seksualnya, Manusia memiliki kelebihan yaitu : Kemampuan untuk memilih yang terbaik bagi dirinya dan bagi masyarakat disekelilingnya, termasuk pengendalian diri dalam bercinta. Remaja tidak layak berhubungan Seks dengan Pacar, apalagi berhubungan seks dengan para Tuna Susila.

    Jadi kemampuan untuk mencegah hubungan seks sebelum nikah harus dimulai dengan pengendalian diri untuk tidak sekali-kali melakukan sentuhan tubuh yang dapat membangkitkan gairah seksual.

    PERILAKU SEKSUAL BERISIKO & AKIBATNYA :

    Untuk melengkapi informasi tentang perilaku seksual yang diketahui oleh remaja sebaiknya orang tua menambah pengetahuan mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) dan perilaku seksual berisiko serta akibat-akibat yang ditimbulkannya. Agar remaja berhati-hati dan memperoleh informasi yang benar dan jelas tentang perilaku seksual berisiko dan akibatnya.

    Masalah khusus pada wanita remaja dalam hal kesehatan Reproduksi adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Akibatnya mereka akan berupaya untuk melakukan pengguguran (abortus) dengan kurang memperhatikan tindakan maupun komplikasi yang diakibatkannya berupa infeksi. Prforasi rahim maupun pendarahan yang dapat berakibat fatal. Komplikasi jangka panjang adalah kehamilan diluar kandungan pada kehamilan berikutnya, infeksi panggul khronis dan kemandulan.

    Hampir 2 juta wanita remaja di negara berkembang melakukan abortus Provokatus setiap tahun dan 1/3 dari remaja wanita yang mengalami komplikasi dari aborsi ini masuk Rumah Sakit.

    Untuk mengetahui jumlah tindakan abortus provokatus akibat kehamilan yang tidak diinginkan sangat sakit. Diduga di dunia ini ada 26 juta tindakan aborsi legal dan 20 juta aborsi ilegal yang dilakukan pada tahun 1995.

    Di negara-negara yang tidak membolehkan tindakan aborsi dilaporkan banyak tindakan yang tidak sesuai standar prosedur dan remaja sangat rentan terhadap tindakan aborsi ilegal.

    PENGERTIAN ORANG TUA perlu diperlihatkan dalam bentuk meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan remaja yang serasa sulit mengatasi dorongan seksualnya.

    Karena masa akil balig adalah masa pancaroba, seringkali remaja terdorong melakukan hal-hal yang baru bagi mereka. Dorongan ini lebih besar pada mereka yang putus sekolah dan yang tidak mempunyai pekerjaan yang jelas.

    PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN AKIBATNYA

    Penyakit Menular (PMS) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Lima jenis PMS yang dijumpai di Indonesia yaitu :

    1. GONORRHOEA (GO):

    Kuman penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoeae.

    Ada masa tenggang selama 2 sampai 10 hari setelah kontak hubungan kelamin baru timbul tanda-tanda penyakit, seperti nyeri, merah, bengkak dan bernanah.

    Gejala pada pria : Rasa sakit pada saat kencing, keluar nanah kental kuning kehijauan, serta ujung penis tampak merah dan agak bengkak.

    Gejala pada wanita : 60% kasus tidak memberikan gejala.

    GO dapat diturunkan dari orang tua/ibu yang melahirkan kepada bayi dengan ditemukan radang dan cairan nanah yang kental pada selaput mata bayi.

    Baik pada pria maupun wanita, akibat GO sering berupa kemandulan.

    2. SIFILIS (LUES) ATAU RAJA SINGA

    Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum.

    Masa tanpa gejala berlangsung 3 - 4 minggu, kadang sampai 13 minggu, lalu timbul benjolan disekitar alat kelamin, kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang sperti flu. Tetapi setelah 5 - 10 tahun penyakit sifilis ini menyerang susunan syaraf otak sehingga cara berjalan penderita tampak aneh. Sifilis juga dapat menyerang pembuluh darah dan jantung.

    Pada wanita hamil, sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya & bayi lahir dengan sifilis kongenital, yaitu dengan kerusakan kulit, hati, limpa & keterbelakangan mental.

    3. HERPES GENITAL

    Penyebabnya antara lain Virus Herpes hominis type 2.

    Dalam 4-7 hari setelah berhubungan seks, kulitsekitar alat kelamin terasa gatal & sakit yang disusul dengan timbulnya kemerahan disertai tonjolan-tonjolan berisi cairan. Akibat herpes genital pada wanita seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.

    4. CHLAMYDIA

    Kuman penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis.

    Masa tanpa gejala berlangsung sekitar 7-21 hari. Kemudian timbul peradangan pada alat reproduksi pria & wanita.

    Tanda pada Pria :

    • Rasa nyeri saat buang air kecil.

    • Keluar cairan bening dari saluran kencing.

    • Lebih lanjut keluar cairan dan darah.

    Tanda pada Wanita :

    • Keluar lendir dari vagina.

    • Rasa sakit saat buang air kecil.

    • Timbul bercak-bercak darah

    • Rasa nyeri pada perut bagian bawah.

    5. INFEKSI HIV/AIDS

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun