Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ilmu Uber

27 Juli 2016   08:38 Diperbarui: 27 Juli 2016   09:10 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Alhamdulillah selama ini belum pernah mbak, selalu dapat lebih di atas 250.”

“Paling tinggi kadang berapa?”

“Kadang sehari bisa dapat 800.”

“Muter-muter Jakarta donk ya?”        

“Jakarta, Bekasi, Bogor sampe Depok juga. Keliling-keliling lah.”

“Wooow.”

Bekerja tanpa beban, makin giat makin bertambah, makin semangat makin bergairah. Mungkin inilah motto yang diemban Pak Mardi.

Satu lagi, dalam jangka lima tahun itu si owner juga sudah bisa pastinya menambah armada baru untuk dia daftarkan ke Uber. Lima tahun lepas mobil, mobil lain masih ada sebagai sumber lain. Saya menanyakan juga ke Pak Mardi, tidak ada ke kalutankah dalam dirinya, jika dua atau tiga tahun kedepan perubahan teknologi memberi arus lain yang bertolak belakang dari yang sekarang. Dia dengan mantap menjawab, TIDAK. Dia yakin makin ke depan semuanya akan bergerak mengikuti perubahan dan aliran zaman yang akan menyesuaikan.

Obrolan kami berlanjut santai dibalik kemudi mobilnya, sampai-sampai tiga kali berputar di tempat yang sama pun dia tidak ngeh. Tujuan Muara Kamal, berputar-putar di Muara Karang. Meski demikian dia masih dengan santun memberi senyum kepada penumpangnya.

∞ ∞ ∞

Lain berangkat, lain juga cerita pulang. Kali ini driver Uber yang saya tumpangi adalah seorang bapak-bapak dengan perawakan kokoh dan obrolan yang tidak kalah menariknya. Dia adalah seorang pengusaha, memasok beras organik ke beberapa supermarket, restaurant di ibukota dan sekitarnya. Menjadi driver UBer adalah pekerjaan sampingan. Setelah selesai meeting di pagi hari, dia akan langsung mengaktifkan aplikasi dan siap mengantarkan tujuan para penumpangnya. Tidak lama lagipun dia juga akan berniat membuka sebuah perusahaan. Memiliki pengalaman bertahun-tahun dan jaringan relasi yang sudah di mana-mana membuatnya tidak ragu mengundurkan diri dari perusahaan yang sudah menggadangkan namanya, banting setir dan selalu mengambil peluang yang ada di depan matanya. Tidak ada kecanggungan baginya menjadi seorang driver Uber. Toh rejeki yang diperoleh halal, membahagiakan keluarga di rumah dan selagi ada kesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun