Laki laki paruh baya itu masih gemar berteriak.
Ia sering beranggap matahari menyala di sudut bibirnya.
Segelas kopi pagi tak cukup menyadarkannya.
Kita semua kecanduan.
Perjuangan sudah pasti palsu.
Bilamana nyanyian nyanyian tengah hari pecah dari dalam perut yang masih kosong!
"Tak kau lihat kami lapar!
Tak kau lihat kami haus!
Tak kau lihat semuanya hilang!
Direbut paksa dari kami!"
Teriaknya tak sabar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!