Hari-hari berlalu, dan kehidupan mereka berangsur-angsur berubah. Rini yang kini sudah memiliki pekerjaan yang baik, tidak hanya membalas pengorbanan kakaknya, tetapi juga memastikan bahwa kakaknya bisa menikmati hidup dengan lebih mudah. Meskipun tantangan baru selalu datang, mereka tahu bahwa selama mereka saling mendukung, tidak ada yang mustahil.
Rini terus berusaha untuk mencapai lebih banyak lagi dalam hidupnya. Ia tahu bahwa meskipun tantangan baru selalu datang, ia tidak bisa berhenti berjuang. Di sisi lain, Raka mulai merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Ketika dulu ia merasa tertekan dengan tanggung jawab besar sebagai kepala keluarga, kini ia bisa bernapas lega melihat adiknya yang sudah dewasa dan sukses, mampu menghadapi hidup dengan penuh keberanian dan tekad.
Beberapa bulan setelah Rini mulai bekerja, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kali ini, ia memilih untuk mengambil program pascasarjana di bidang yang lebih sesuai dengan minatnya. Raka merasa bangga, namun juga cemas. Meskipun Rini sudah bisa membiayai dirinya sendiri, Raka merasa selalu ada rasa tanggung jawab dalam dirinya untuk membantu adiknya sebaik mungkin.
"Saya akan mendukungmu, Rini, apa pun yang terjadi. Jangan khawatir tentang biaya kuliahmu," ujar Raka saat mereka berbicara malam itu.
Rini tersenyum dengan penuh rasa terima kasih. "Kak, aku bisa mengatasinya. Aku sudah terbiasa berdiri di atas kaki sendiri, dan ini adalah waktuku untuk membuktikan diri. Terima kasih untuk semua yang kamu lakukan."
Waktu berlalu, dan Rini terus berkembang dalam kariernya. Ia mulai dikenal di tempat kerjanya sebagai individu yang sangat berdedikasi dan memiliki ide-ide segar. Namun, meskipun kariernya semakin maju, ia tetap menjaga hubungan yang erat dengan Raka. Setiap minggu, mereka selalu meluangkan waktu untuk makan bersama, berbicara tentang kehidupan, dan saling mendukung satu sama lain.
Suatu hari, ketika Rini pulang ke rumah Raka, ia membawa kabar baik. "Kak, aku dapat promosi! Aku akan memimpin tim baru di perusahaan. Ini kesempatan besar untukku," kata Rini dengan wajah berseri-seri.
Raka tersenyum bangga. "Aku tahu kamu bisa, Rini. Kamu memang luar biasa."
Rini merasa sangat terharu mendengar pujian kakaknya. Ia tahu bahwa semua pencapaian ini tak lepas dari kerja keras kakaknya yang selalu mendukungnya sejak kecil. "Semua ini karena kakak, Kak. Tanpa kamu, aku tidak akan pernah sampai sejauh ini. Aku akan berusaha lebih keras lagi untuk membuatmu bangga," ujar Rini.
Tak lama setelah promosi itu, Rini merasa saat yang tepat untuk memberi sesuatu yang lebih besar untuk kakaknya. Ia memutuskan untuk membelikan rumah kecil di pinggiran kota, sebuah rumah yang nyaman dan tenang, tempat di mana Raka bisa menikmati hidup tanpa merasa harus bekerja keras. Ia ingin memberikan hadiah terbaik sebagai ungkapan terima kasih atas semua pengorbanan yang telah dilakukan oleh Raka.
Pada hari ulang tahun Raka, Rini mengundangnya ke rumah barunya. Ketika Raka tiba, ia terkejut melihat rumah itu. "Rini... ini... rumahmu?" tanya Raka dengan suara bergetar.