Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Lima Kotak Tantangan KPU di Pemilu 2024

31 Mei 2022   08:37 Diperbarui: 2 Juni 2022   07:15 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan pada kotak kedua adalah minimnya generasi muda untuk turut serta dalam pemilu baik terlibat langsung sebagai penyelenggara di masyarakat seperti menjadi Anggota KPPS,PPS,dan PPK maupun sebagai Pemilih yang datang ke TPS untuk menyampaikan suaranya.

Dalam penyelenggaraan pemilu di tingkat masyarakat, Sumber Daya Manusia sebagai penyelenggara masih didominasi oleh Bapak dan Ibu usia 40 tahun ke atas. 

Alasan utama tentu saja karena mungkin statusnya sebagai Perangkat kampung/desa sehingga minim sekali keterlibatan generasi muda yang dijadikan sebagai penyelenggara pemilu di wilayahnya.

Tantangan berupa minimnya generasi muda untuk terlibat secara langsung dalam kepemiluan ini harus disikapi oleh KPU untuk dicarikan jalan keluarnya. 

Tujuannya ialah untuk menyuksekan regenerasi dalam SDM di bidang kepemiluan di Indonesia, terlebih pada pemilu tahun 2024 ini penggunaan teknologi maupun sosial media akan masif diterapkan.

Kotak ketiga: Kondisi geografis yang berbeda antar daerah dan konektifitas Internet

Tantangan KPU pada kotak ketiga adalah kondisi geografis di daerah yang berbeda satu sama lain dan konektifitas jaringan internet. 

Mungkin bagi satuan kerja KPU di kota-kota besar yang fasilitas publik terwadahi seperti kuatnya jaringan internet bukan sebuah hambatan untuk menyelenggarakan pemilu maupun pemilihan. 

Akan tetapi, bagi daerah yang kondisi geografisnya berupa pegunungan ataupun daerah rawan bencana tentu saja hal ini merupakan sebuah tantangan dalam penyelenggaraan pemilu,apalagi apabila daerah tersebut masih minim koneksi jaringan internet.

Untuk menjawab tantangan pada kotak ketiga tersebut dibutuhkan semacam sosialisasi bertajuk "penyelenggara pemilu tangguh bencana"dari KPU yang bisa bekerja sama dengan instansi yang menanggulangi bencana bagi wilayah yang merupakan kawasan rawan bencana. 

Selain itu, dibutuhkan pendekatan sosial terhadap masyarakat untuk turut serta menyukseskan pemilu meskipun kondisi geografis di daerahnya merupakan daerah yang masih minim fasilitas publik ,jauh dari pusat kota dan jaringan internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun