Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sementara Bibirmu Masih Merah

17 Desember 2015   12:38 Diperbarui: 17 Desember 2015   16:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiga bulan telah berlalu.Benih-benih cinta mulai bersemi diantara mereka berdua.Kini mereka telah menjadi pasangan kekasih.Mentari sangat perhatian dan telaten mengurusi Fredy.Fredy juga memperlakukan Mentari seperti Istrinya sendiri.Kehidupan mereka berjalan dengan harmonis,hangat,dan bahagia.

Hari ini adalah hari special.Karena hari ini Fredy berulang tahun yang ke 35 tahun.Malam harinya,ia mengadakan pesta ulang tahun dengan sangat meriah.Berbagai macam hidangan dihidangkan di atas meja makan,puluhan botol Beer dan Wine dari berbagai merek juga sudah tersedia.Para kolega dan karyawannya mereka memakai stelan jas dan gaun pesta.Mentari mengenakan gaun warna hitam yang membuat dirinya semakin seksi kalau dipandang.Tak ketinggalan bibirnya yang merah merekah menambah aura keseksian yang terpancarkan.

"Kamu cantik malam ini.."puji Fredy,dan memberikan ciuman mesra.

"Hadirin sekalian...hari ini adalah hari yang special buat saya..selain karena umur saya yang bertambah,kekayaan yang kita miliki dari operasional kita juga bertambah...mari kita rayakan dengan penuh suka cita"teriak Fredy sambil mengangkat gelas yang berisi Winenya.Musik dihidupkan...Suasana rumah pun sangat meriah.

Tiba-tiba.."Braaak..."Pintu terbuka karena didobrak.Para tamu undangan panik dan berhamburan meninggalkan rumah.Polisi datang untuk menggerebek rumah tersebut.

Anak buah Fredy melawan aksi polisi dengan mengacungkan pistol.Kontak senjatapun tak terelakkan.

Mayat-mayat bergelimpangan tertembus peluru.

Fredy dan Mentari lari sekencang-kencangnya menuju mobil yang terpakir di halaman belakang rumah.Mentari terjatuh tersandung mayat anak buahnya Fredy.

"Lari Fred...Lari...jangan hiraukan aku" teriak Mentari sambil menembakkan pistol.Fredy lari meninggalkan Mentari.

"Dooorr..."Mentari terkena tembakan dibagian perut.Tetapi ia masih sanggup,dia arahkan pistol dan menembakkan tepat di arah jantung polisi yang menembaknya tadi.

"Doooor..."ia terkena tembakan untuk kedua kalinya.Dia membalas tembakan tersebut.Tembakannya meleset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun