S = Stop ( Berhenti sejenak)
T = Take a breath ( ambil nafas dalam)
O = Observe ( sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran, dan lingkungan)
P = Proceed ( selesai dan lanjutkan)
Teknik STOP terbukti menjadi jurus jitu dalam mengatasi ketegangan otak dan emosi serta mengembalikan seseorang dalam situasi yang fresh dan nyaman. Hawkins berpendapat bahwa kesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendiri (self-awareness) terhadap berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari -- hari.
Koneksi Antar Materi
Modul 2.2 yang membahas Pembelajaran Sosial Emosional tidak terpisahkan dari modul-modul sebelumnya atau ada saling keterkaitan. Modul 1.1 yang berbicara tentang Filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara, Pembelajaran sosial emosional merupakan pembelajaran yang berpihak kepada murid yaitu dengan menciptakan iklim kelas dan lingkungan belajar yang well being. Kompetensi sosial emosional yang dimiliki oleh guru dapat menjadikan teladan bagi muridnya yaitu guru dapat menerapkan sistem among dengan baik dalam menuntun murid sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya.
Nilai dan peran guru penggerak dalam modul 1.2 akan menjadi realita bila didukung dengan adanya guru yang mau terus berupaya meningkatkan lima Kompetensi Sosial Emosional dalam dirinya.
Penguatan Kompetensi sosial emosional bagi murid sangat berdampak dalam pencapaian visi guru penggerak yaitu terwujudnya profil pelajar Pancasila dalam kehidupan murid (Modul 1.3).  Pembelajaran sosial dan emosional diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosional murid yang sangat mendukung dalam pengimplementasian 6 dimensi profil pelajar  Pancasila sebagai visi guru penggerak.
Modul 1.4 membahas tentang budaya positif di kelas dan sekolah. Penerapan kompetensi sosial emosional dapat dilakukan dengan adanya pengimplementasian budaya positif dalam keseharian di kelas ataupun sekolah. Praktik baik dalam budaya positif mengakar kuat pada kompetensi sosial emosional Oleh sebab itu budaya positif yang dirancangkan harus diintegrasikan dengan lima kompetensi sosial emosional demi ketercapaian pendidikan yang berkualitas.
Pembelajaran berdiferensiasi yang dibahas dalam Modul 2.1 merupakan upaya memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam melalui diferensiasi dalam konten, proses dan produk. Murid -- murid bukan hanya memiliki keragaman dalam kebutuhan belajar mereka tetapi juga beragam dalam kecerdasan sosial dan emosionalnya.Â