Maka Deddy Corbuzier ingin channel YouTube miliknya menjadi channel yang aktif dan bermanfaat bagi khalayak luas, mampu mengedukasi banyak orang tanpa menyebarkan berita yang tidak masuk akal. Karena banyak orang bisa terkenal hanya dengan perasaan, tetapi sedikit dan jarang melihat mereka yang benar-benar memiliki potensi.
Dalam acara podcast tersebut, Deddy tidak menghakimi, tidak menyakiti dan tidak memihak ketika mengangkat suatu topik yang dianggap sensitif. Deddy memilih mengalihkan perhatian lawan bicaranya dengan mengubah caranya bertanya, yang pada dasarnya sama saja. Dia juga mengamati betul apa yang dibicarakan tamunya. Hal itu membuat masyarakat tertarik untuk mendengarkan podcast tersebut.
Deddy Corbuzier membuat konten podcast yang membahas isu - isu yang sedang berkembang di masyarakat. Pembawaan acara tersebut juga berbeda dengan podcast lainnya.
Di podcast lain biasannya podcaster akan menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada tamu, tetapi dalam podcast Deddy pertanyaan itu akan mengalir seiring berjalannya waktu, bagaimana cara membuat obrolan itu sebisa mungkin mengalir lancar. Hal itu yang membuat para penonton tertarik untuk menyaksikannya, baik itu kalangan remaja sampai kalangan dewasa.
“Kebanyakan orang tidak mengerti podcast. Orang yang bikin podcast itu kebanyakan konsepnya wawancara. Yang mereka harus tahu, podcast itu obrolan warung kopi, bukan wawancara” ungkap Deddy dikutip dari kanal YouTube Ivan Gunawan
Pertumbuhan podcast dipengaruhi oleh konten yang disajikan oleh podcaster, apakah konten itu baik atau tidak ditentukan oleh jumlah pendengar. Dan tentu saja, salah satu peluang podcast itu sendiri adalah pada topik yang dicakup.
Saat ini di Indonesia banyak sekali podcast dengan topik-topik tertentu yang berkaitan dengan perspektif baru terhadap suatu acara. Ini menunjukkan bahwa konten yang dibuat positif dan bermanfaat bagi banyak orang, teknologi perlu dipadukan dengan kreativitas
Jumlah pendengar podcast di Close The Door semakin hari semakin meningkat. Bukan tidak mungkin untuk segera bisa bersaing dengan program radio konvensional. Dari sekian banyak pendengar podcast, kaum milenial paling terbiasa mendengarkan podcast.
Popularitas podcast Close The Door meroket seiring semakin banyak selebriti Indonesia yang terlibat dalam pembuatan konten podcast tersebut. Tak hanya menonton di YouTube, masyarakat juga mendengarkannya di platform lain.
Mengutip tekno.kompas.com, pelanggan berbayar Spotify terus bertambah, terutama di masa pandemi. Menurut laporan keuangan, pada kuartal pertama 2020, pengguna Spotify mencapai 130 juta. Angka ini meningkat 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Dengan bertambahnya jumlah podcast, semakin banyak orang mencoba membuat podcast, dari masyarakat biasa hingga penyiar yang sudah lama memiliki jam terbang. Ini karena kemudahan pembuatan podcast. Cukup gunakan perangkat rumahan seperti mikrofon, aplikasi pengeditan audio, dan penyimpanan seperti Spotify untuk memasang Podcast di internet.