Mohon tunggu...
Zulfa Yasmin Nabilah
Zulfa Yasmin Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Close The Door, Podcast Terpopuler di Kalangan Kaum Milenial

5 Januari 2022   08:12 Diperbarui: 5 Januari 2022   08:17 3485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podcast Deddy Corbuzier. Sumber: Medial News

Di era digital, masyarakat semakin familiar dengan podcast. Podcast pertama kali muncul pada tahun 2001 bersamaan dengan iPod. Asal kata podcast itu sendiri adalah kombinasi dari kata iPod dan broadcast, karena yang pertama hanya bisa digunakan di iPhone dan iPad. 

Menurut The Telegraph, podcast adalah program audio yang terdiri dari berbagai episode dan dapat didengarkan secara online atau diunduh dari Internet. 

Podcast adalah salah satu konten yang terus berkembang di dunia. Tidak seperti radio, konten ini sering memberikan pendengar banyak pengetahuan baru, hiburan baru, dan perspektif baru.

Dulu podcast hanya bisa dinikmati dengan audio, kini kontennya sudah mulai berkembang. Banyak podcast di Indonesia kini mulai memberikan gambar di sana. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya konten video podcast yang muncul di platform video seperti YouTube

Kehadiran gambar membuat podcast tidak  seperti yang biasa kita dengar melalui Spotify atau Google Podcast. Selain bisa mendengarkan podcast dan percakapan  bintang tamu, kini kita bisa melihat wajah mereka secara visual. Tentu saja akan lebih berdampak emosional ketika kita menikmati kontennya.

Ada berbagai jenis saluran podcast yang ditampilkan di jejaring sosial YouTube. Pengguna dapat dengan bebas memilih saluran podcast  yang ingin ditonton dan dapat menjadikan  satu atau beberapa saluran sekaligus menjadi saluran favorit untuk mendapatkan informasi tentang konten podcast yang kemudian akan diputar. Salah satu channel podcast di YouTube yang cukup populer di  masyarakat adalah Podcast Deddy Corbuzier

Deddy Corbuzier adalah seorang mentalis, presenter, aktor dan YouTuber Indonesia. Dengan channel YouTube Close The Door-nya yang sudah memiliki 17,2 juta subscriber, kita sudah tahu bahwa setiap tamu podcast adalah seseorang yang bisa memotivasi dan menyampaikan pesan-pesan etis kepada penonton dengan nama samaran yang dikenal publik sebagai "Smart People" bagi penonton podcast Deddy Corbuzier.

Tamu yang diundang oleh Deddy Corbuzier juga bukan sembarang tamu, karena pada umumnya Deddy akan memilih tamu yang akan diundang dalam podcastnya. 

Deddy beranggapan untuk apa mengundang orang yang tidak memiliki keterampilan atau kelebihan dan hanya mengandalkan promosi media sosial untuk menjadi lebih terkenal. 

Karena jika hanya mengajak orang yang tidak bisa memotivasi  penonton dan hanya mengandalkan popularitas, maka semakin rendah pengetahuan yang didapat  penonton, karena dalam penggunaan media itu sendiri pasti ada efek negatif dan positif yang ingin dicapai. 

Maka  Deddy Corbuzier ingin channel YouTube miliknya menjadi channel yang aktif dan bermanfaat bagi khalayak luas, mampu mengedukasi banyak orang tanpa menyebarkan berita yang tidak masuk akal. Karena banyak orang  bisa terkenal hanya dengan perasaan, tetapi sedikit dan jarang melihat mereka yang benar-benar memiliki  potensi.

Dalam acara podcast tersebut, Deddy tidak menghakimi, tidak menyakiti dan tidak memihak ketika mengangkat suatu topik yang dianggap sensitif. Deddy memilih mengalihkan perhatian lawan bicaranya dengan mengubah caranya bertanya, yang pada dasarnya sama saja. Dia juga mengamati betul apa yang dibicarakan tamunya. Hal itu membuat masyarakat tertarik untuk mendengarkan podcast tersebut.

Deddy Corbuzier  membuat  konten  podcast  yang membahas  isu  -  isu  yang  sedang  berkembang di  masyarakat. Pembawaan acara tersebut juga berbeda dengan podcast lainnya. 

Di podcast lain biasannya podcaster akan menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada tamu, tetapi dalam podcast Deddy pertanyaan itu akan mengalir seiring berjalannya waktu, bagaimana cara membuat obrolan itu sebisa mungkin mengalir lancar. Hal itu yang membuat para penonton tertarik untuk menyaksikannya, baik itu kalangan remaja sampai kalangan dewasa.

“Kebanyakan orang tidak mengerti podcast. Orang yang bikin podcast itu kebanyakan konsepnya wawancara. Yang mereka harus tahu, podcast itu obrolan warung kopi, bukan wawancara” ungkap Deddy dikutip dari kanal YouTube Ivan Gunawan

Pertumbuhan podcast dipengaruhi oleh konten yang disajikan oleh podcaster, apakah konten itu baik atau tidak ditentukan oleh jumlah pendengar. Dan tentu saja, salah satu peluang podcast itu sendiri adalah pada topik yang dicakup. 

Saat ini di Indonesia  banyak sekali podcast dengan topik-topik tertentu yang berkaitan dengan perspektif baru terhadap suatu acara. Ini menunjukkan bahwa konten yang dibuat positif dan bermanfaat bagi banyak orang, teknologi perlu dipadukan dengan kreativitas

Jumlah pendengar podcast di Close The Door semakin hari semakin meningkat. Bukan tidak mungkin untuk segera bisa bersaing dengan program radio konvensional. Dari sekian banyak pendengar podcast, kaum milenial paling terbiasa mendengarkan podcast. 

Popularitas podcast  Close The Door meroket seiring semakin banyak selebriti Indonesia yang terlibat dalam pembuatan konten podcast tersebut. Tak hanya menonton di YouTube, masyarakat juga mendengarkannya di platform lain. 

Mengutip  tekno.kompas.com, pelanggan berbayar Spotify terus bertambah, terutama di masa pandemi. Menurut laporan keuangan, pada kuartal pertama 2020, pengguna Spotify mencapai 130 juta. Angka ini meningkat 30% dibandingkan periode yang sama  tahun 2019.

Dengan bertambahnya jumlah podcast, semakin  banyak orang  mencoba membuat podcast, dari masyarakat biasa hingga penyiar yang sudah lama memiliki jam terbang. Ini karena kemudahan pembuatan podcast. Cukup gunakan perangkat rumahan seperti mikrofon, aplikasi pengeditan audio, dan penyimpanan seperti Spotify untuk memasang Podcast di internet. 

Selain itu, peralatan sederhana juga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga akan menekan biaya produksi. Kehadiran podcast Close The Door dapat menjadi contoh atau referensi untuk masyarakat yang ingin mencoba membuat podcast. 

Selain itu podcast tersebut juga dapat menjadi sarana informatif untuk membuka perspektif dan pemikiran baru, yang dapat menghasilkan konten yang lebih personal sehingga audiens dapat memiliki pandangan yang berbeda.  

References

Deddy Corbuzier: Kebanyakan Orang Enggak Mengerti Podcast. (2021, Juni 28). Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/hype/read/2021/06/28/175656566/deddy-corbuzier-kebanyakan-orang-enggak-mengerti-podcast

Hutabarat, P. M. (Volume 2 No.2, Januari-Juni 2020). PENGEMBANGAN PODCAST SEBAGAI MEDIA SUPLEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL PADA PERGURUAN TINGGI. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 108-110.

Kebangkitan Podcaster Perempuan Indonesia yang Terus Torehkan Prestasi di Spotify. (2021, November 17). Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/hype/read/2021/11/17/203400866/kebangkitan-podcaster-perempuan-indonesia-yang-terus-torehkan-prestasi-di?page=all

Zellatifanny, C. M. (2020). Tren Diseminasi Konten Audio on Demand melalui Podcast : Sebuah Peluang dan Tantangan di Indonesia. Jurnal Pekommas, 117-132.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun