Mohon tunggu...
Lilis Juwita
Lilis Juwita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku

Painting, Art, Poem, Short Story n Graphic Design That's Really Me. Aku bukan Wonder Woman, aku juga bukan Kartini, aku bukan Bidadari tanpa Sayap, aku bukan satu dari 7 Selendang Pelangi yang hilang, aku cuma perempuan yang takut panas, debu dan kucing. Aku cuma perempuan yang “Tak Biasa” ♪♫•*¨*•.¨*•♫♪♪♫•*¨*•.¨*•♫♪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku di antara Abi dan Ummi

20 Mei 2019   11:23 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:08 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dinda, jangan kirim pesan ke nomor Abi." begitu pesan singkat yang aku terima siang itu.

"Alhamdulillah operasi Abi kemarin berjalan lancar, hari ini sudah pulang." esok harinya menyusul pesan singkat menjelaskan keadaan yang sempat membuatku bertanya-tanya. Demikian aku hampir selalu dibuat harap-harap cemas dengan keadaannya. Dan harus menutup rapat kecemasanku itu.

Ketaatanku membuat aku selalu menjaga diri untuk tidak menunjukkan kedekatan kami. Seperti pagi itu aku memilih diam menunggu kabar Abi, ada apa dengan Ummi yang begitu marah? Apakah Abi sudah menyampaikan pada Ummi tentang niatnya menikahiku?

Sudah sepekan berlalu, belum juga ada kabar dari Abi. Malam-malam penantian itu kupenuhi dengan memohon ampunan, dalam setiap Istikharah tak lelah aku meminta ditunjukkan jalan terbaik untukku. Keikhlasanku telah membangun keyakinan untuk memutuskan pilihanku. Tentunya atas ijin Allah.

Tanpa menunggu kabar lebih lama lagi aku putuskan untuk berhenti bekerja, aku kembali ke kotaku. Aku yakin dengan semua keputusanku dan bila Allah meridhoi pasti selalu ada jalan lain untuk penghidupanku.

"Ummi, maafkan aku telah melukaimu, tetapi aku bukan perempuan yang hanya mengincar harta benda Abi semata seperti yang Ummi tuduhkan. Dan aku bukan Pelakor seperti yang Ummi tudingkan karena aku tak pernah melakukan perbuatan keji itu."

"Abi, maafkan aku tak bisa memenuhi permintaanmu, aku sayang Abi tetapi Ummi lebih membutuhkan Abi di sisinya. Biarkan aku melanjutkan perjalananku, ikhlaskan aku mencari pintu Surga yang lain meskipun akan sulit bagiku untuk menempuhnya."

Berbagi itu tak mudah, karena aku juga terluka...

Majalengka, 12 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun