"Dinda, bisa duduk sebentar?" pinta Pak Adam.
"Iya pak, ada lagi yang bisa dibantu?" pertanyaanku dijawab dengan gelengan kepala.
"Kamu duduk di sini, ada yang ingin saya sampaikan." sambil menunjuk kursi di depannya.
"Baik pak." jawabku ragu namun tetap menuju kursi kemudian terduduk diam, dan masih terus menundukkan pandangan.
"Saya merasa senang ketika kamu bersama saya."
"Sudah menjadi tugas saya pak. Saya juga merasa senang jika semua pekerjaan sesuai dengan yang bapak harapkan." jawabku berusaha keras untuk tetap nyaman selama duduk begitu dekat dengannya.
"Bukan itu maksud saya." beberapa saat Pak Adam terdiam.
"Saya belum mengerti pak." aku masih belum memahami ke mana arah pembicaraannya.
"Dinda, kamu sudah hampir satu tahun menemani saya, menyiapkan semua keperluan untuk menyelesaikan pekerjaan saya." Pak Adam kembali diam.
Aku mulai membuang jauh-jauh segala prasangka tentang apa yang sebenarnya Pak Adam bicarakan. Dan ia semakin berhati-hati menyampaikan maksud obrolannya kali ini.
"Dinda, kamu tahu berapa usia saya?"