Dengan mempelajari seni lukis secara bertahap, Rosid mendapatkan tawaran untuk pameran tunggal di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi suatu kehormatan baginya. Kemudian, ia terinspirasi untuk melukis gambar sosok Ayahnya.
"Tiga hal yang menjadi tujuan saya dalam melukis gambar Bapak saya, yaitu penghormatan kepada Bapak, menggali semangat hidup, dan penghormatan untuk para petani, karena Bapak saya seorang petani," jelas Rosid.
Saat mengadakan Pameran Tunggal Objek Tema Anak dan Objek Tema Bapak, Rosid sering didatangi oleh berbagai tokoh dan mengapresiasi hasil karyanya. Karya yang paling terkenal yaitu lukisan Ayahnya dengan makna bahwa sosok Ayah harus terus diingat.
"Lukisan saya yang menggambarkan Ayah membuat banyak orang mengapresiasi dan saat ini sering digunakan untuk berbagai hal, salah satunya sampul buku. Hal ini menjadi penghargaan bagi saya yang akan terus meningkatkan semangat dalam berkarya," lanjut Rosid.
Motif Membangun Resto dengan Nuansa Kesenian Budaya
Dari hasil karya Rosid selama ini, semua uangnya dikumpulkan dan dibawa merenung olehnya. Saat itu muncul memori masa lalu dengan orangtua dan keluarga di kampung, sehingga menimbulkan ide untuk membangun resto dengan nuansa kehidupan masa dulunya.
"Saya terinspirasi dari para petani, termasuk orangtua saya. Sehingga saya ingin mewujudkan untuk membangun saung dengan tema pertanian, seperti lumbung padi, cangkul, dan alat bertani lainnya". Jelas Rosid.
Pada tahun 2006, Rosid membeli lahan kosong di Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Lahan kosong tersebut dibangun menjadi rumah budaya, tahap pertama hanya saung dari lumbung padi yang berdiri.
Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh Rosid adalah mengumpulkan perlengkapan alat rumah tangga zaman dulu (tradisional) dan membeli berbagai barang antik lainnya. Alasan pertama membangun saung tersebut hanya untuk koleksi pribadi yang nantinya memberikan bentuk kehidupan masa-masa bersama orang tua di kampung.Â
Semakin berjalannya waktu, banyak pengunjung yang menyukai karyanya. Kemudian, ia membuat art gallery dan studio, bahkan dijadikan sebagai tempat pameran. Tujuannya untuk memperkenalkan kepada generasi muda bagaimana suasana kehidupan orang di masa lalu.