Tidak terfikir oleh kami untuk ke Yogja, namun akhirnya kita menikmati suasana Yogya nan khas. Ini berawal dari bis yang kami lihat tadi, bahwa bis jurusan yang ke jogja itu kosong, berbanding terbalik dengan bis yang ke semarang. Kang Sob yang memulainya, dan mau ga mau, kita mengikuti langkahnya, tetapi di jogja kami bis mendapatkan pengalaman lagi, kita mendapatkan cerita lagi. Tapi setelah tiba di jogja justru Kang Sob dan Tutu pulang lebih awal, karena mereka adalah karyawan teladan yang mengejar masuk kerja di hari seninnya.
 Aku, Kang Tege, Wawan "bimbim" Tuber, Kang Nyotz dan P(f) menikmati suasana yogya, oh ya kawan, rupanya Kang Nyotz sedang menikmati sakitnya, terkulai lemah tak berdaya, tepar dan hanya tiduran saja di hotel "TUGU" jogja^-^. Ya, kami menginap di hotel berbintang dengan fasilitas full, ya full debu dan memang benar-benar full orang di hotel tersebut.Â
Di hotel itu juga kami disambangi oleh sahabat kami, Mbak Ewin yang datang dengan membawa kehangatan Susu Jahe dan cemilan yang bisa mengganjal perut kami, namun dari semua itu, adalah kehangatan persahabatan yang luar biasa, Mbak Ewin sudah di jemput oleh keretanya. Kami kembali menikmati hotel itu dan Kang Nyot masih menikmati dirinya sendiri.
Nah ini lagi yang menarik SARKEM, ya Sarkem, aku, Kang Tege dan P(f) tak ketinggalan menikmati suasana malam di Sarkem, lorong demi lorong kami lalui, kami ingin sedikit lihat kehidupan disana, wanita dengan pakaian nan seksi dengan sebatang rokok di tangannya, pria dengan dandanan ala bodyguard, pedagang rokok dan kopi, semua berbaur mencari rezeki, aku berujar seperti ujarannya Bang Iwan, "oh tuhan beri setetes rejeki". tips, jangan kesana sendirian kawan, berbahaya, jika mau kesana harus ajak-ajak ya nah itu baru gpp,, (intermezzodikit ah)^-^.
Kehidupan memang harus dijalani, dilalui sekeras apapun itu, sesulit apapun itu, kenyaataannya memang harus diterima apapun profesinya. kita harus bisa menghargai dan menghormati satu sama lain. Kita tidak bisa memvonisnya, kita tidak berhak memposisikan diri kita lebih hebat dari mereka. Kita adalah sama, dan kita semua mempunyai kehidupannya masing-masing.
Setelah melihat-lihat Sarkem kami kembali ke hotel berbintang kami tadi. istirahat sejenak dan merebahkan diri untuk menghadapi antrian tiket kereta esok harinya. Kami dapat kabar bahwa kereta ekonomi sudah ludes terjual sd tgl 8 september 2011, huufth, kami gambling karena kami juga dapat informasi bahwa ada penjualan tiket yg ke Jakarat dengan kereta baru, Gajah Wong namanya. Tahukah kawan, loket dibuka jam 8 pagi untuk keberangkatan jam 19.30, namun ketika kami tiba di stasiun Lempuyangan Yogya, jam 05.00, kami lihat sudah banyak orang yang mengantri, kami masuk kedalam antrian itu dan berdoa semoga mendapatkan tiket ke Jakarta.Â
Tuhan maha baik kepada kami, kami mendapatkan tiket persis di belakang P(f) kang tege atau Wawan"bimbim"Tuber, tiket sudah ludes terjual. Tenang kami sudah mendapatkan tiket dan bersiap untuk menikmati Malioboro di siang harinya. Kami sempat menikmati pengamen jalanan yang luar biasa, lagu-lagu tradisional dengan alat musik tradisional juga sempat kami nikmati di sana. Puas menikmati suasana Jogja kami kembali ke tempat istirahat kami menunggu pulang. jam 19.30 kami bersiap pulang kejakarta dan tiba keesokan paginya di station senen.
Kepada sahabat alam, Kang Tege, Kang Sob, Kang Nyots, P(f), Wawan"bimbim"Tuber dan bidadari satu-satunya, Tutu, thanks untuk kebersamaannya menikmati keindahan alam nusantara ini, Indonesia Raya ini.
Catatan.. Foto taken P(f) aka faisal Basri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H