Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Ramadan Tidak Hanya Membawa Berkah tapi Juga Sampah

13 Maret 2024   10:09 Diperbarui: 13 Maret 2024   15:00 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa contoh bungkus ramah lingkungan yang bisa digunakan selain plastik antara lain daun pisang, kertas, kardus, besek dan gelas dari bahan kertas.

Salah satu contoh takjil ramah lingkungan juga telah dipraktikkan secara turun temurun oleh masjid Pangeran Diponegoro Jogja di mana mereka menggunakan piring yang bisa dicuci untuk kegiatan berbagi takjil.

Tak hanya penjual dan pemberi takjil, kita pun sebagai pembeli harus mulai sadar mengenai isu ini.

Salah satu hal yang bisa dilakukan antara lain membawa kantong belanja sendiri. Hal ini bisa mengurangi banyaknya bungkus plastik yang sejauh ini masih sering digunakan.

Ada lagi yang sedikit gak laen yaitu membawa gelas atau botol sendiri ketika membeli es atau minuman untuk buka puasa

Tak ada salahnya juga membawa mangkok sendiri ketika membeli kolak atau bubur. Memang belum lazim, tapi tak ada salahnya dicoba, kan!?

Perlu kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat untuk menghadirkan ramadan yang tidak hanya bersih secara hati saja tapi juga lingkungan.

Ini adalah tanggung jawab kita sebagai manusia pada umumnya dan umat muslim pada khususnya.

Sebagai umat muslim sudah sepantasnya kita cinta kebersihan sebagaimana Hadist Riwayat Ath Thabrani yang berkata, "Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah Ta'ala membangun islam ini di atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih."

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun