Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Darurat Sampah hingga Konversi Limbah Organik Melalui Maggot

29 Agustus 2023   16:53 Diperbarui: 29 Agustus 2023   17:42 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arky Gilang Wahab, penggerak program konversi limbah organik, (kompas.id)

Sejak itu program Arky semakin berkembang, mulai yang awalnya bisa mengolah 3 hingga 4 ton sampah perhari kini mencapai 10 hingga 12 ton per hari.

Selain mengurangi jumlah sampah, program yang ia jalankan tentunya menjadi ladang bisnis dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Banyak pihak terbantu melalui program ini diantaranya para karyawan dan anggota KSM. Ada juga pihak-pihak  lain seperti kelompok tani dan kelompok budidaya ikan yang menerima manfaat dari penggunaan pupuk organik yang sudah dihasilkan.

Begitu besar dampak dari kegiatan yang dilakukan Arky dan kawan-kawannya untuk lingkungan. Tak salah jika ia menerima SATU Indonesia Awards dari Astra tahun 2021 lalu.

Sementara Arky berjuang untuk menekan jumlah sampah, di berbagai tempat lain kita tengah asik menghasilkan sampah-sampah setiap harinya. Seperti waktu yang tidak bisa berhenti, seperti itulah jumlah sampah akan terus meningkat setiap hari.

Terlalu mustahil untuk meng-copy paste Arky menjadi banyak untuk mengelola sampah satu Indonesia. Yang lebih memungkinkan adalah muncul Arky-Arky baru dari berbagai daerah yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan keinginan untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih sehat dan liveable. Syukur-syukur bisa menurunkan atau bahkan menghapus peringkat Indonesia sebagai negara penghasil sampah ke 5 di dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun