Sejak itu program Arky semakin berkembang, mulai yang awalnya bisa mengolah 3 hingga 4 ton sampah perhari kini mencapai 10 hingga 12 ton per hari.
Selain mengurangi jumlah sampah, program yang ia jalankan tentunya menjadi ladang bisnis dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Banyak pihak terbantu melalui program ini diantaranya para karyawan dan anggota KSM. Ada juga pihak-pihak  lain seperti kelompok tani dan kelompok budidaya ikan yang menerima manfaat dari penggunaan pupuk organik yang sudah dihasilkan.
Begitu besar dampak dari kegiatan yang dilakukan Arky dan kawan-kawannya untuk lingkungan. Tak salah jika ia menerima SATU Indonesia Awards dari Astra tahun 2021 lalu.
Sementara Arky berjuang untuk menekan jumlah sampah, di berbagai tempat lain kita tengah asik menghasilkan sampah-sampah setiap harinya. Seperti waktu yang tidak bisa berhenti, seperti itulah jumlah sampah akan terus meningkat setiap hari.
Terlalu mustahil untuk meng-copy paste Arky menjadi banyak untuk mengelola sampah satu Indonesia. Yang lebih memungkinkan adalah muncul Arky-Arky baru dari berbagai daerah yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan keinginan untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih sehat dan liveable. Syukur-syukur bisa menurunkan atau bahkan menghapus peringkat Indonesia sebagai negara penghasil sampah ke 5 di dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H