Sampai di sana, terlihat warung tersebut ramai pengunjung. Begitu saya datang langsung mendapat nomor antrian 8A. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya saya dipanggil untuk memesan sekaligus mengembalikan nomer antrian. Saya dan suami pun memesan 2 porsi sate ayam dengan ketupat.
Menu andalannya tentu saja sate sapinya, selain itu ada juga sate ayam, bakso serta mie ayam. Harganya juga cukup terjangkau. Untuk satu porsi sate sapi dibanderol Rp.34.000,- sementara sate ayam seharga Rp. 32.000,-. Untuk bakso sendiri dihargai Rp.16.000 sementara mie ayam Rp. 15.000,-
Untuk menu minuman ada es teh, es jeruk, es susu, aneka jus, beras kencur serta soda gembira. Harga minuman sendiri dibandrol mulai dari Rp. 7500 hingga Rp.13.000,-.
Belum juga pesanan datang tapi aroma daging bakar sudah membuat orang tak sabar ingin segera menyantapnya. Begitu pesanan datang saya pun langsung menghabiskannya, kebetulan kami juga memang belum sarapan dari rumah.
Rupanya yang membedakan sate sapi suruh dengan sate yang lain adalah tekstur sambal kacangnya yang sedikit kasar (masih bergerindil). Selain itu untuk orang yang sudah lama tinggal di Jawa Barat seperti saya rasa sambalnya terasa sedikit manis tapi mungkin untuk orang Jawa Tengah tingkat manis seperti itu sudah pas.
Irisan daging ayamnya sendiri sedikit besar dan aroma daging bakarnya masih menempel di setiap tusuk. Kami menghabiskan sate dan menutupnya dengan meyeruput es jeruk.
Akhirnya setelah sekian puluh tahun tinggal di Semarang dan lewat serta main di Kota Salatiga, saya bisa mencicip kuliner legendaris sate sapi suruh yang juga masuk di Filosofi Kopi the Series.
Buat teman-teman yang mungkin berkunjung ke Salatiga, bisa mencoba salah satu rekomendasi kuliner ini. Untuk tahu lokasi persisnya tinggal buka google map dan ketik sate sapi suruh dan bakso bu Harkim.***