Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Pendukung Nastar Garis Keras hingga Kerajaan Keripik

15 Mei 2020   21:38 Diperbarui: 15 Mei 2020   21:45 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selera orang berbeda-beda, ada yang memang tidak suka rasa manis dan ada juga yang suka sehingga pilihan apakah penganut nastar garis keras ataukah kastengel menjadi hak pribadi masing-masing orang, tapi soal jualan, rasanya semua sepakat bahwa nastar lebih banyak mendatangkan banyak keuntungan.

Harga nastar sendiri masih unda-undi dibanding kastengel meski di tempat saya harga kastengel sedikit lebih tinggi. Di daerah Cimanggis harga nastar mencapai 55000 rupiah per toples, sedikit lebih mahal ketimbang harga di kampung halaman saya yang masih berada di nominal 37000 -- 45000 ribu rupiah per toples. Sementara kastengel 5000 rupiah lebih tinggi dari nastar.

Perdebatan siapa yang lebih enak antara nastar dan kastengel memang tak akan pernah berakhir, padahal ada beberapa kue lagi yang tak kalah enak namun kalah pamor. Kue kacang misalnya, hasil paduan antara tepung terigu, susu dan kacang tanah dengan taburan wijen ini cukup mengundang selera baik mereka yang menggemari kue manis maupun yang tidak.

dokpri/irerosana
dokpri/irerosana

Manisnya kue kacang tidak membuat eneg alias pas, terlebih rasa manisnya dinetralisir oleh rasa kacang yang sudah ditumbuk halus. Rasanya kuat untuk memakannya dalam jumlah banyak. Kue kacang juga adalah salah satu penghuni setia di meja tamu saya samban tahun.

Sebelum masuk ke kerajaan keripik ada satu kue lagi yang rutin mangkir di meja saya samban lebaran. The best of the best, rasa manisnya tak berlebihan, teksturnya lembut tak bertulang. Sekali masuk masuk langsung remuk di mulut, rasanya sempurna, bikin hati dan perut adem. Apalagi kalau bukan eggroll. Saking sukanya dengan eggroll saya kerap menculik dan menyimpannya sendiri di dalam kamar agar tak ada seorang pun yang berani menyentuhnya. Hahahaha...

Lebaran tanpa keripik ibarat ambulan tanpa wiuw wiuw, ehem. Tak lengkap rasanya bila tak mengundang rakyat kerajaan keripik untuk turut memeriahkan hari raya.

Dari semua jenis keripik saya selalu memenangkan keripik emping sebagai perwakilan tetap utama samban tahun. Bisa di bilang keripik emping  adalah rajanya bangsa keripik.

Dulu saya masih kuat menghabiskan keripik emping seorang diri hingga bertoples-toples tapi sekarang mengingat kondisi tubuh yang sudah tak seperti dulu, cukuplah makan beberapa gigitan saja sebagai tombo pengen.

Untuk teman si emping, saya biasanya menyediakan juga keripik slondok. Meski terlihat hamburan beberapa biji cabai, namun keripik ini sama sekali tidak pedas. Rasanya sulit digambarkan, gurih, renyah kriuk, enak aja pokoknya!  

Kabarnya keripik yang berbahan dasar singkong ini adalah camilan khas kota Magelang. Oalaa..pantes di kampung saya dulu banyak sekali yang memakai keripik ini sebagai suguhan lebaran. Rupanya asalnya tak jauh-jauh dari kampung saya Ungaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun