Mohon tunggu...
Septyani Indah Marfuah
Septyani Indah Marfuah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pemimpin Dalam Komunikasi Organisasi: Pentingnya Komunikasi Bagi Seorang Pemimpin Didalam Suatu Organisasi

6 Januari 2025   23:45 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://pin.it/1J2AbMA5D) 

Setiap orang tentu mendambakan kehidupan yang penuh keharmonisan, baik dalam keluarga, pertemanan, hubungan persahabatan, dunia organiasi, dunia karier, maupun dalam hubungan asmara. Keharmonisan ini akan terasa indah dan dapat dinikmati ketika ada interaksi yang baik antara kita dengan orang lain. Untuk menciptakan interaksi yang positif, komunikasi yang sehat sangatlah penting. Komunikasi yang sehat bukan hanya sekadar berbicara, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk saling memahami dan mengerti. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa keharmonisan akan tercapai apabila ada saling pengertian di antara semua pihak yang terlibat. Interaksi manusia yang terjadi antara individu-individu dalam sebuah kelompok baik itu kelompok besar maupun kecil seringkali memunculkan dorongan untuk menciptakan keharmonisan tersebut.

Kemampuan berkomunikasi menjadi penentu dalam hal ini, karena dengan komunikasi yang efektif, seseorang dapat menyampaikan pesan dengan jelas, penuh pengertian, dan dengan cara yang manusiawi. Kemampuan ini tidak hanya berarti mampu berbicara dengan baik, tetapi juga mencakup kemampuan untuk mendengarkan dan menerima pesan dengan tepat. Lebih dari itu, komunikasi yang baik melibatkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek sosial yang terkait dengan proses komunikasi itu sendiri. Permasalahan bisa terjadi akibat salah mengkomunikasi-kan pesan kepada komunikan. Kadang hal ini terlupakan, padahal, manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

A.Definisi Komunikasi

komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan perhubungan. Ahli komunikasi mengatakan bahwa "communication is the process of sending and reciving symbols with attach meaning". Artinya bahwa komunikasi sebagian kegiatan penyampaian informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda yang sama. Communication is the evoking of a shered or common meaning in another person. (Nelson & Quick, 2006 250). Komunikasi adalah untuk membangkitkan pengertian bersama kepada orang lain. Demikian juga Jennifer M. George (2006: 437) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai pemahaman bersama, (Comunication the shering of information between two or more individuals or group to reach a common understanding). Banyak ahli Dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian proses yang saling terkait, yang tujuan akhirnya mempengaruhi perilaku, sikap dan keyakinan Organisasi.

B.Peran kepimimpinan

Menurut Rivai (2007) Berikut merupakan peran/fungsi dari kepemimpinan, yaitu:

a.Sebagai pihak yang bertanggung jawab mencapai tujuan ni ni, seorang pemimpin perlu merumuskan tindakan atau menyusun rencana untuk mencapai tujuan tersebut, baik untuk organisasi secara keseluruhan maupun untuk kepentingan pribadinya.

b.Melihat masa depan

Seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berpikir ke depan dapat mempengaruhi kejadian di masa depan dan siap untuk meraih peluang baru. Pendekatan ini memastikan bahwa proses kerja akan berlangsung secara konsisten sesuai dengan tujuan, tanpa menghadapi hambatan atau penyimpangan yang merugikan. Seorang pemimpin perlu memahami perkembangan situasi, baik di luar maupun dalam bisnis, agar dapat mengidentifikasi potensi tantangan, baik yang besar maupun yang kecil.

c.Pengembangan loyalitas

Pengembangan loyalitas atau peningkatan dedikasi terhadap organisasi tidak hanya berlaku untuk bawahannya, tetapi juga untuk pemimpin di tingkat bawah dan menengah. Untuk menumbuhkan kesetiaan ini, seorang pemimpin perlu menunjukkan kepada pengikutnya bahwa dia selalu teguh dan setia, baik dalam pikiran, ucapan, maupun tindakan sehari-hari. Jika hal ini tidak dilakukan, segala sesuatu tidak akan berjalan dengan baik.

d. Pengawasan

Tugas seorang pemimpin adalah memastikan bahwa rencana dapat dilaksanakan, yang merupakan bagian dari peran pengawasan. Dengan pengawasan, hambatan dapat segera terdeteksi dan diatasi, sehingga semua operasi dapat terus berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

e.Mengambil keputusan

Mengambil keputusan merupakan tugas yang berat bagi para pemimpin. Oleh karena itu, banyak pemimpin yang cenderung menunda dalam membuat pilihan. Beberapa pemimpin bahkan terkadang kurang memiliki keberanian untuk bertindak. Keputusan dapat diambil oleh individu, tim, komite, dewan, komisi, referendum, pengajuan ide tertulis, dan kelompok lainnya.

f.Memberi motivasi.

Dalam fungsi motivasi Seorang pemimpin harus selalu memperhatikan timnya. Pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, dan membujuk pengikutnya untuk berusaha keras dan mencapai kesuksesan di perusahaan yang mereka kelola. Karena mereka percaya atasan mereka mengakui dan menghargai hasil dari usaha mereka, bawahan sangat bergantung pada penerimaan hadiah dalam bentuk penghargaan, hadiah, pujian, atau penghargaan.

C.Fungsi Komunikasi Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:

a)Fungsi informatif

Organisasi dapat dianggap sebagai sebuah sistem yang mengelola informasi. Artinya, setiap anggota dalam organisasi berusaha untuk memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih akurat, dan tepat waktu. Dengan informasi yang diperoleh, anggota organisasi dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih pasti. Informasi ini sangat penting bagi semua individu dalam organisasi, terlepas dari perbedaan posisi mereka. Pihak manajemen memerlukan informasi untuk mengambil keputusan kebijakan atau menyelesaikan konflik internal, sementara karyawan (bawahan) memerlukan informasi terkait keamanan, jaminan sosial, kesehatan, izin cuti, dan hal-hal lain yang mendukung kesejahteraan mereka.

b)Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:

1)Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.

2)Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya Berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan- peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

c)Fungsi Persuasif

Dalam mengelola organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak selalu menghasilkan hasil yang diinginkan. Karena hal ini, banyak pemimpin yang lebih memilih untuk membujuk bawahannya daripada memberikan perintah langsung. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan sukarela oleh karyawan cenderung menumbuhkan rasa peduli yang lebih besar dibandingkan jika pemimpin terlalu sering menunjukkan kekuasaan dan kewenangannya.

d)Fungsi Integratif

Setiap organisasi berupaya menyediakan jalur yang memungkinkan karyawan untuk menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan efektif. Terdapat dua jenis saluran komunikasi, yaitu formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi (seperti newsletter atau buletin) dan laporan perkembangan organisasi, serta saluran komunikasi informal, seperti percakapan pribadi selama waktu istirahat, pertandingan olahraga, atau kegiatan rekreasi bersama. Aktivitas-aktivitas ini dapat mendorong peningkatan keinginan karyawan untuk lebih terlibat dalam organisasi.

Bagaimana perilaku anggota organisasi saat berbagi informasi dan ide? Untuk itu, kita harus memahami cara seseorang berkomunikasi. Komunikasi sering menghasilkan banyak perbedaan. Komunikasi yang berbeda seringkali menjadi masalah. Fenomena etnosentrisme berasal dari perbedaan yang sering terjadi. Karena itu, tidak mengherankan bahwa banyak konflik yang terjadi di antara suku-suku di negara ini disebabkan oleh salah mengartikulasikan kata-kata atau maksud dari ucapan seseorang atau kelompok tertentu. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi secara efektif baik antar individu maupun masyarakat. Ini dibutuhkan untuk mencapai keserasian dan mencegah konflik.

Disisi lain, Kepemimpinan sangat terkait dengan komunikasi. Seorang pemimpin harus luas, jujur, bertanggung jawab, berani, dan mampu berkomunikasi. Karena komunikasi dapat menentukan seberapa baik seorang pemimpin melakukan tugasnya. Pemimpin harus memiliki anggota staf yang dapat berbagi ide dan gagasan untuk membantu mereka membuat keputusan. Keterampilan komunikasi yang baik dan efektif sangat penting untuk kepemimpinan yang berhasil mempengaruhi orang lain; oleh karena itu, komunikasi yang efektif dan baik juga dipengaruhi oleh keyakinan dan keyakinan seorang pemimpin tentang kemampuan mereka untuk mempengaruhi bawahannya. Keyakinan dan keyakinan ini hanya dapat terbentuk apabila pemimpin berusaha menciptakan hubungan yang harmonis antara mereka dan bawahannya, yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif.

Dalam sebuah organisasi, setiap orang yang terlibat di dalamnya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik sebagai pimpinan maupun karyawan. Agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar dan harmonis untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama, unsur kerjasama harus senantiasa diciptakan. Dengan proses kerjasama, unsur komunikasi pun dengan sendirinya akan tercipta, karena apa pun bentuk instruksi, informasi, atau informasi yang diberikan, semuanya akan dikomunikasikan. Untuk meningkatkan komunikasi dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin membutuhkan tiga hal. Pertama, pemimpin dan setiap anggota organisasi harus memiliki keterampilan komunikasi yang tepat. Kedua, komunikasi bukanlah proses yang indah dan banyak orang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang masalah komunikasi. Ketiga, komunikasi organisasi yang efektif membutuhkan lingkungan atau budaya yang mendukung komunikasi yang efektif, yang lebih khusus membutuhkan praktik komunikasi yang baik, kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab untuk meningkatkan komunikasi. Hal ini dikembangkan melalui upaya karyawan dan manajemen daripada terjadi secara langsung.

D.Kesimpulan

Kepemimpinan harus berkomunikasi dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan motivasi untuk meningkatkan kinerja dan kontrol kerja. Pemimpin berfungsi sebagai komunikator dalam sebuah organisasi. Pemimpin yang baik biasanya dapat berkomunikasi dengan baik, jadi mereka sulit untuk mendorong orang yang mereka pimpin untuk berpartisipasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun