b)Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
1)Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
2)Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya Berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan- peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c)Fungsi Persuasif
Dalam mengelola organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak selalu menghasilkan hasil yang diinginkan. Karena hal ini, banyak pemimpin yang lebih memilih untuk membujuk bawahannya daripada memberikan perintah langsung. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan sukarela oleh karyawan cenderung menumbuhkan rasa peduli yang lebih besar dibandingkan jika pemimpin terlalu sering menunjukkan kekuasaan dan kewenangannya.
d)Fungsi Integratif
Setiap organisasi berupaya menyediakan jalur yang memungkinkan karyawan untuk menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan efektif. Terdapat dua jenis saluran komunikasi, yaitu formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi (seperti newsletter atau buletin) dan laporan perkembangan organisasi, serta saluran komunikasi informal, seperti percakapan pribadi selama waktu istirahat, pertandingan olahraga, atau kegiatan rekreasi bersama. Aktivitas-aktivitas ini dapat mendorong peningkatan keinginan karyawan untuk lebih terlibat dalam organisasi.
Bagaimana perilaku anggota organisasi saat berbagi informasi dan ide? Untuk itu, kita harus memahami cara seseorang berkomunikasi. Komunikasi sering menghasilkan banyak perbedaan. Komunikasi yang berbeda seringkali menjadi masalah. Fenomena etnosentrisme berasal dari perbedaan yang sering terjadi. Karena itu, tidak mengherankan bahwa banyak konflik yang terjadi di antara suku-suku di negara ini disebabkan oleh salah mengartikulasikan kata-kata atau maksud dari ucapan seseorang atau kelompok tertentu. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi secara efektif baik antar individu maupun masyarakat. Ini dibutuhkan untuk mencapai keserasian dan mencegah konflik.
Disisi lain, Kepemimpinan sangat terkait dengan komunikasi. Seorang pemimpin harus luas, jujur, bertanggung jawab, berani, dan mampu berkomunikasi. Karena komunikasi dapat menentukan seberapa baik seorang pemimpin melakukan tugasnya. Pemimpin harus memiliki anggota staf yang dapat berbagi ide dan gagasan untuk membantu mereka membuat keputusan. Keterampilan komunikasi yang baik dan efektif sangat penting untuk kepemimpinan yang berhasil mempengaruhi orang lain; oleh karena itu, komunikasi yang efektif dan baik juga dipengaruhi oleh keyakinan dan keyakinan seorang pemimpin tentang kemampuan mereka untuk mempengaruhi bawahannya. Keyakinan dan keyakinan ini hanya dapat terbentuk apabila pemimpin berusaha menciptakan hubungan yang harmonis antara mereka dan bawahannya, yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif.
Dalam sebuah organisasi, setiap orang yang terlibat di dalamnya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik sebagai pimpinan maupun karyawan. Agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar dan harmonis untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama, unsur kerjasama harus senantiasa diciptakan. Dengan proses kerjasama, unsur komunikasi pun dengan sendirinya akan tercipta, karena apa pun bentuk instruksi, informasi, atau informasi yang diberikan, semuanya akan dikomunikasikan. Untuk meningkatkan komunikasi dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin membutuhkan tiga hal. Pertama, pemimpin dan setiap anggota organisasi harus memiliki keterampilan komunikasi yang tepat. Kedua, komunikasi bukanlah proses yang indah dan banyak orang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang masalah komunikasi. Ketiga, komunikasi organisasi yang efektif membutuhkan lingkungan atau budaya yang mendukung komunikasi yang efektif, yang lebih khusus membutuhkan praktik komunikasi yang baik, kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab untuk meningkatkan komunikasi. Hal ini dikembangkan melalui upaya karyawan dan manajemen daripada terjadi secara langsung.