Mohon tunggu...
April liani
April liani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Implementasi Holistik Integratif dalam Kurikulum Ilmu Keagamaan

2 Juni 2024   08:28 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:33 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulis 1 : April Liani

Penulis 2 : Ahmad Wahidi, S.Ag.,SIP.,M.Pd.I.

Butet7686@gmail.com

                               Abstrak

Artikel ini mengeksplorasi strategi implementasi holistik integratif dalam kurikulum ilmu keagamaan untuk mewujudkan pemahaman yang komprehensif dan aplikatif bagi peserta didik. Pendekatan ini menggabungkan berbagai disiplin ilmu keagamaan, seperti teologi, hukum, etika, dan sejarah, dengan tujuan membentuk karakter peserta didik yang berintegritas dan bertanggung jawab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis efektivitas dan tantangan penerapan strategi ini di beberapa lembaga pendidikan keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan holistik integratif meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan dan memperkaya pemahaman siswa tentang agama dalam konteks kehidupan nyata.

 Pendahuluan

Pendidikan keagamaan memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas individu dalam masyarakat. Namun, seringkali pendidikan keagamaan terfragmentasi dan tidak memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana nilai-nilai agama dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang holistik dan integratif dalam kurikulum pendidikan keagamaan untuk menciptakan peserta didik yang tidak hanya memahami ajaran agama secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya secara praktis dalam berbagai aspek kehidupan.

 Latar Belakang

Pendekatan holistik integratif dalam pendidikan bertujuan untuk menyatukan berbagai disiplin ilmu keagamaan dalam satu kurikulum yang koheren. Dengan mengintegrasikan teologi, hukum, etika, dan sejarah, kurikulum ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang agama. Hal ini penting dalam konteks modern yang kompleks, di mana peserta didik dihadapkan pada berbagai tantangan moral, sosial, dan budaya yang memerlukan penalaran dan tindakan yang berlandaskan nilai-nilai agama.

Di Indonesia, upaya untuk menerapkan pendekatan ini masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk resistensi dari kelompok konservatif, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali strategi implementasi holistik integratif dalam kurikulum ilmu keagamaan dan mengevaluasi efektivitasnya di beberapa lembaga pendidikan keagamaan.

 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menggali secara mendalam strategi implementasi holistik integratif dalam kurikulum ilmu keagamaan. Teknik pengumpulan data meliputi: Wawancara Mendalam, Observasi Partisipatif, Analisis Dokumen. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema kunci terkait implementasi strategi holistik integratif dalam pendidikan keagamaan.

Hasil

Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan utama terkait strategi implementasi holistik integratif dalam kurikulum ilmu keagamaan:

1. Pendekatan Multidisipliner dalam Pendidikan Keagamaan:

   - Integrasi berbagai disiplin ilmu seperti teologi, hukum, etika, sejarah, dan spiritualitas membantu peserta didik memahami ajaran agama dalam konteks yang lebih luas dan aplikatif. Pendekatan ini juga mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

2. Penerapan Pembelajaran Kontekstual:

   - Pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan kegiatan lapangan yang relevan dengan konteks keagamaan digunakan untuk mengaitkan teori dengan praktik. Hal ini mendorong peserta didik untuk mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, membentuk pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab.

3. Pengembangan Kurikulum Integratif:

   - Lembaga pendidikan yang menerapkan strategi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan aplikasi nilai-nilai agama oleh peserta didik. Kurikulum integratif mencakup berbagai metode pengajaran yang interaktif dan partisipatif.

4. Peningkatan Kompetensi Pendidik:

   - Diperlukan pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi pendidik untuk memastikan keberhasilan implementasi strategi ini. Pendidik harus mampu mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pengembangan pemahaman holistik.

5. Tantangan Implementasi:

   - Tantangan yang dihadapi meliputi resistensi dari kelompok-kelompok konservatif, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan. Diperlukan komitmen dari semua pihak untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan keberhasilan implementasi strategi.

 Pembahasan

Implementasi strategi holistik integratif dalam kurikulum ilmu keagamaan menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan. Beberapa aspek penting dari pembahasan hasil penelitian ini meliputi:

1. Pemahaman yang Lebih Mendalam:

   - Integrasi berbagai disiplin ilmu keagamaan memungkinkan peserta didik untuk memahami agama secara lebih mendalam dan holistik. Mereka tidak hanya belajar tentang ritual dan doktrin agama, tetapi juga bagaimana nilai-nilai agama dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, politik, dan ekonomi.

2. Pengembangan Karakter:

   - Pendekatan ini juga berfokus pada pengembangan karakter peserta didik. Melalui pembelajaran yang integratif, peserta didik diajarkan untuk mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga membentuk pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki etika yang tinggi.

3. Metode Pengajaran yang Inovatif:

   - Strategi ini mendorong penggunaan metode pengajaran yang inovatif dan interaktif, seperti pembelajaran berbasis proyek dan diskusi kelompok. Metode ini tidak hanya membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari peserta didik.

4. Peran Pendidik:

   - Peran pendidik sangat penting dalam keberhasilan implementasi strategi ini. Pendidik harus memiliki kompetensi yang memadai dan bersedia untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Mereka juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pengembangan pemahaman holistik.

5. Kolaborasi Antar Lembaga:

   - Implementasi strategi ini membutuhkan kolaborasi yang erat antara berbagai lembaga pendidikan keagamaan, pemerintah, dan komunitas. Dukungan dari berbagai pihak ini sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi, seperti resistensi dari kelompok konservatif dan keterbatasan sumber daya.

 Kesimpulan

Strategi implementasi holistik integratif dalam kurikulum ilmu keagamaan menawarkan banyak manfaat, termasuk peningkatan kualitas pendidikan keagamaan dan pembentukan karakter peserta didik yang lebih komprehensif dan aplikatif. Pendekatan ini membantu siswa memahami agama dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan nyata, serta mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pendidik, dan pemerintah, serta komitmen untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum integratif. Dengan demikian, pendidikan keagamaan yang holistik dan integratif dapat terwujud, memberikan kontribusi positif bagi pembentukan pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab dalam masyarakat yang multikultural dan pluralistik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, A. (2019). "Pendidikan Islam: Pendekatan Holistik dan Integratif". Jakarta: PT. Gramedia.

2. Hasan, M. (2020). "Integrasi Ilmu dalam Pendidikan Islam: Teori dan Praktik". Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

3. Nasution, S. (2018). "Metodologi Penelitian Kualitatif". Bandung: Tarsito.

4. Riyanto, Y. (2021). "Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning". Malang: Universitas Negeri Malang Press.

5. Syamsuddin, S. (2017)."Pendidikan Agama dalam Konteks Multikultural". Bandung: Mizan.

6. Usman, H. (2022). "Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun