Surprise or Miracle?. Mana kata yang tepat sebagai bentuk ungkapan, untuk menggambarkan kejadian demi kejadian dalam lanjutan pertandingan babak fase 16 besar, Liga Champions Eropa musim kompetisi tahun 2018/2019 Â pada putaran leg yang ke-2?.
Seakan-akan ada momentum yang sama, bagi beberapa klub yang sebelum nya menderita kekalahan dalam pertandingan babak 16 besar, Liga Champions Eropa di putaran leg ke-1 memiliki semangat lebih untuk bisa membalikkan keadaan yang terkesan sulit dan tidak mungkin menjadi sebuah kemungkinan yang dramatis.
Terkesan tidak mungkin karena klub yang kalah pada leg ke-1 tersebut pada dasar nya memiliki skill dan kemampuan dibawah rata-rata team lawan masing-masing dan tidak diunggulkan sebagai pemenang dalam partai tersebut. Dengan begitu mereka telah melakukan "epic comeback" pertandingan yang sangat menarik.
Epic Comeback pertama bisa kita jumpai dalam partai pertemuan klub Ajax Amsterdam vs Real Madrid. Pada pertandingan di leg ke-1, Ajax Amsterdam menderita kekalahan dengan skor 1-2 dilaga kandang atau home.Â
Namun pada pertandingan berikut nya dilaga tandang atau away di leg ke-2, Ajax Amsterdam bisa membalikkan keadaan pertandingan menjadi sebuah kemenangan dengan skor yang cukup telak, yakni 1-4. Sehingga agregat pertandingan menjadi 2-5 untuk keunggulan Ajax Amsterdam dan berhak maju ke babak selanjut nya diperempat final.
Jika boleh menilai, Ajax Amsterdam merupakan klub dengan kualitas team dibawah rata-rata pemain Real Madrid, Spanyol. Sebelum pertandingan fase 16 besar Liga Champions berlangsung memang sama sekali tidak diunggulkan, namun siapa menyangka Ajax Amsterdam bisa mengungguli sang superior Real Madrid dengan begitu mudah nya dipartai lanjutan leg yang ke-2 dan berhasil lolos ke fase berikut nya di perempat final.
Sebelum nya siapa yang tidak mengenal Real Madrid, Spanyol. Tim bertabur bintang dengan sederet prestasi di level eropa beserta trophhy Liga Champions yang telah diraih dan sebagai klub yang menjuarai kompetisi Liga Champions Eropa tiga edisi terakhir secara beruntun tersebut. Namun kini "Real" harus tertunduk lesu menerima kekalahan atas Ajax Amsterdam secara mengejutkan dipublik sendiri.
Serupa namun tak sama Epic Comeback yang kedua bisa kita simak sebelum nya dipertandingan pertemuan antara Manchester United (Man Utd) vs Paris Saint Germain (PSG), Kamis 7 Maret 2019.
Pada pertandingan leg ke-1 Liga Champions babak 16 besar tersebut, Manchester United harus puas menelan kekalahan 0-2 dipublik sendiri atas PSG yang bermain cukup meyakinkan sekalipun bintang PSG, Neymar Jr absen dalam pertandingan tersebut.
Terlihat berat bagi Man Utd untuk bisa membalikkan keadaan menjadi sebuah kemenangan dengan setidak nya memasukkan 3gol, terlebih pada pertandingan lanjutan di leg yang ke-2 Man Utd harus bertandang ke markas PSG dengan skuat yang relatif "pincang", karena beberapa pemain andalan mereka harus absen atas akumulasi kartu.
Namun siapa sangka Man Utd bisa mencetak gol cepat ke gawang PSG saat pertandingan baru berjalan dua menit berselang dan menambahkan gol berikut nya pada menit ketiga puluh lewat ketajaman seorang Romelo Lukaku.
Gol cepat Romelo Lukaku jelas memotivasi team untuk terus meredam pergerakan permainan PSG yang dimotori Angel Dimaria bersama Kylian Mbappe hingga menjadi stuk dan kurang efektif. Sekalipun sebelum nya, Juan Bernat berhasil menambah gol keunggulan sementara PSG dimenit 12'.
Nyaris saja PSG menyusul langkah Ajax Amsterdam mengantongi tiket perempat final, namun apa hendak dikata jika wasit sudah mengeluarkan keputusan!. Wasit memberikan hadiah pinalty pada Man Utd di menit-menit krusial atas hands ball Marquinhos diarea terlarang atas "rujukan" teknologi VAR, sehingga Man Utd bisa menyamakan agregat menjadi 3-3 lewat penalty Rashford. Agregat memang sama, namun Man Utd memiliki gol tandang yang lebih banyak ketimbang PSG.
So, apa mau dikata, Man Utd pun lolos dari "lubang jarum" dan berhasil maju ke babak perempat final. Sebalik nya PSG "tersimpuh lemah" diatas rumput Parc des Princes merenungi nasib yang tidak mereka sangka-sangka sebelum nya.
Buah kesabaran Man Utd untuk tetap memberikan perlawanan berarti ke raksasa sepak bola Perancis tersebut membuahkan hasil positif dan tentu saja hasil kejelian dari strategi yang diterapkan oleh sang manager, Ole Gunnar Solskjaer yang akhir nya menuai pujian.
Epic Comeback berikut nya, dipartai lain, dari team klub yang tidak begitu menjadi sorotan, , yakni pertemuan antara As. Roma vs Porto, Portugal.
Sebelum nya As. Roma sedikit lebih diunggulkan ketimbang Porto, Portugal, untuk bisa melaju ke babak berikutnya. Karena pada pertandingan di leg ke-1 Porto tertinggal atas As. Roma dengan skor 2-1.
Namun dilanjutan pertandingan leg ke-2 "dewi fortuna" malah berpihak ke sisi Porto, sehingga Porto, Portugal, yang giliran menjamu As. Roma pun bisa membalikkan keadan menjadi lebih unggul dengan skor akhir 3-1, dan agregat pertandingan menjadi 4-3. Cerita nya kedua tim sama-sama menang dikandang namun Porto lebih percaya diri dalam meraih kemenangan nya dengan skor sedikit lebih banyak.
Sebuah kebetulan kah "Epic Comeback" pertandingan ketiga partai tersebut, dimana team yang tidak diunggulkan dari masing-masing lawan dan kalah dipertandingan leg ke-1, kesemua nya bisa membalikkan keadaan menjadi sebuah keunggulan dan kemenangan?. Surprise or Miracle Apic Comeback?.
Sementara Partai pertemuan Juventus vs Atletico Madrid lebih dari sebatas  "Epic Comeback" dibanding ketiga partai sebelum nya. Partai ini merupakan yang paling menarik untuk ditonton pada pertandingan lanjutan fase 16 besar Liga Champions di leg yang ke-2, pada rabu pagi 13 Maret 2019 kemaren.
Saat pertandingan di leg ke-1, Juventus bermain buruk dan tak tentu arah sehingga tidak mampu menembus rapat nya barisan pertahanan Atletico Madrid yang memang terkenal solid dan kokoh seeropa tersebut. Namun sebalik nya Atletico Madrid mampu mematahkan serangan demi serangan Juventus yang dimotori Cristiano Ronaldo dengan sangat gampang dan mudah, hingga bisa menggungguli keadaan menjadi 2-0 tanpa balas.
Namun pada lanjutan pertandingan leg ke-2, Juventus mampu mengikuti momentum "Epic Comeback" yang telah diraih oleh tiga klub yang sudah lolos lebih dulu sebelum nya, yakni Ajax Amsterdam, Man Utd dan Porto Portugal.
Terlepas dari "mengikuti tren" "Epic Comeback" tiga klub tersebut, performa para pemain Juventus semuanya dalam keadaan fresh dan on fire. Massimilano Alegri selaku pelatih dan manager Juventus tidak hanya cermat dalam meramu strategi pertandingan melainkan juga taktis.
Ketaktisan tersebut dimulai dari mengistirahatkan sejumlah pemain pilar di pertandingan lanjutan seri-A Italia putaran ke-27. Massimilano Alegri merotasi serta mengistirahatkan sebagian besar pemain terbaik nya saat menjamu Udinese, pada Sabtu, 9 Maret 2019 lalu.
Sekalipun turun tanpa pemain pilar-pilar terbaik nya, Juventus pun sanggup mengungguli Udinese dengan skor yang mantap, 4-1. Strategi taktis ini ternyata memberikan dua keuntungan yang berbeda. Dilaga seri-A Juventus ternyata tidak kewalahan sekalipun hanya menurunkan pemain lapis kedua nya dan tetap mendulang point penuh.
Imbas serta dampak dari strategi tersebut, semua pemain pilar Juventus bermain dengan kondisi yang sangat fit dan benar-benar on fire.
Permainan Juventus begitu sangat mendominasi jalan nya permainan, bisa mengatur ritme dan mengontrol pola permainan dengan begitu efektif. Permainan rapih dan terkoordinir serta tidak terburu-buru, sekalipun dibeberapa menit awal sedikit menerapkan pola permainan yang agak cepat untuk mengejar ketertinggalan defisit dua gol dari pertandingan sebelum nya. Usaha tersebut pun membuahkan hasil dengan gol yang tercipta dimenit ke-27 lewat sundulan terbang kepala CR7.
Dengan gol pembuka dimenit yang tergolong awal di babak pertama, semakin menambah keyakinan serta permainan menjadi semakin terpola dari Juventus. Bisa ditebak seperti biasa, Atletico Madrid bermain defensif dengan barisan pertahanan yang rapat, dengan strategi yang biasa dikenal penerapan "parkir bus" guna tetap mengamankan keadaan dan sesekali melakukan counter attack saat memperoleh kesempatan. Dengan penerapan kondisi tersebut pun, tidak membuat tempo permainan Juventus menjadi terburu-buru melainkan tetap terpola dan sabar.
Lagi-lagi CR7 bisa menjadi pembeda pada pertandingan tersebut. Seakan benar-benar telah melupakan kekalahan dipertandingan pada leg ke-1 sebelum nya, dengan tampil impresif menempatkan diri pada lokasi-lokasi yang tepat hingga berhasil menyumbangkan gol ke dua nya dimenit ke-49, tetap dengan gaya sundulan yang terarah namun terlambat ditepis oleh Jan Oblak sehingga menyamakan agregat kedudukan menjadi 2-2.
Strategi mantap Massimilano Alllegri cerdas membaca peluang dengan melakukan beberapa pergantian pemain yang terlihat kurang produktif dilapangan disaat yang tepat pula.
Pertandingan menarik dan menegangkan dengan agregat yang berhasil tersamakan, membuat  semakin terlihat kepanikan pemain Atletico Madrid dalam merapkan pola permainan difensi nya dan membuat pertahanan semakin longgar.
Sepanjang jalan nya pertandingan tidak hanya permainan Cristiano Ronaldo semata yang apik dengan sumbangan hattrick 3gol, melainkan keseluruhan permainan Juventus bermain sangat bagus tanpa tekanan dipublik sendiri, Allianz Stadium, Turin, Italia.
Kesemua usaha membuahkan hasil seperti apa yang diharapkan, berbalik menjungkalkan Atletico Madrid dengan skor 3-0 dan mengubur mimpi untuk maju ke babak berikut nya serta menutup asa dalam perburuan throphy "si kuping besar" untuk yang kesekian kali nya pada babak 16 besar kali ini.
***
Juventus beserta tiga tim lain diatas serasa tidak diunggulkan dan sudah "terjudge" tersingkir pada hasil pertandingan di leg ke-1. Namun kesemua nya bisa melakukan "Epic Comeback" yang benar-benar menarik untuk ditonton pada lanjutan pertandingan leg ke-2.
Begitulah sepak bola, apapun bisa terjadi, tim unggulan pun bisa jadi undur pamit lebih awal dari perkiraan sebelum nya. Tidak perlu mengunggulkan tim-tim besar, karena ini Liga Champions Eropa, bukan Liga Lokal yang dengan gampang bisa memprediksi peta kekuatan lawan dan menebak siapa yang bakal menjadi pemenang dalam sebuah pertandingan yang akan dimainkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI