Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kue kering dan Harapan Lebaran Esok

3 Juni 2018   22:09 Diperbarui: 3 Juni 2018   22:28 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok. Pri)

Terima pesanan nasi dan kue kering lebaran menjadi episode baru saat bulan puasa ramadhan berlangsung, begitu juga dengan kegiatanku, megikuti agenda kegiatan baru tersebut.

Waktu bermain saya tidak banyak, setelah sekolah saya sisikan membantu membuat kue-kue pesanan. Apa saja yang saya bisa saya lakukan "Just Do It ", begitulah motto yang harus saya terapkan. Karena memang pekerjaan itu lebih cenderung kearah pekerjaan seorang perempuan, sementara saya laki-laki

Tidak masalah dan tidak menjadi soal bagiku mengerjakan hal layaknya pekerjaan perempuan, karena chef dan koki restaurant hotel juga kebanyakan laki-laki, hiburku dalam hati, demi sebatas pemacu motifasi agar tetap kuat menjalani pekerjaan model seperti itu tanpa bimbang dan canggung.

Sebagai seorang anak-anak, waktu bermain itu tetaplah ada. Waktu bermain paling oke dan paling bisa dimanfaatkan adalah selepas sahur setelah subuh. Selebihnya tidak bisa saya dapatkan karena harus membantu memenuhi pesanan-pesanan kue kering buat lebaran.

Era pada saat itu masih banyak model permainan yang bisa dimainkan, dan sebagai anak-anak begitu senang memanfaatkan sebaik baik waktu tersebut untuk bermain.

Permainan anak-anak diera 90an hingga 2000an masih sangat variatif, menarik dan menghibur. Permainan tradisional seperti, Bakiak, Bentengan, Petak Umpet, Lompat Tali merupakan salah satu permainan yang melegenda di era nya.

Dimana permainan-permainan tradisional itu sekarang? Permainan tradisional tersebut hanya tinggal kenangan. Anak zaman milenial era sekarang tidak memainkan permainan-permainan tersebut.

Mereka kini hanya sebatas mendengar cerita nya saja, mendengar lewat film, buku cerita ataupun media social lewat sharing dan sebaganya.

Anak di era milenial sekarang cuman mengenal smart phone sebagai benda ajaib yang bisa menghibur dan merubah segalanya. lewat game-game yang terinstal digadget masing-masing yang semakin menjangkiti dan tidak bisa lepas olehnya.

Sekalipun terkesan jenuh dengan keadaan tersebut untuk ukuran anak-anak, tapi sama sekali tak pernah diriku menjadi pantang arah dan putus semangat. Ikut mengolah, mencetak, menabur kue-kue hingga menata dalam wadah ataupun toples yang siap ditawarkan dan dipasarkan semakin semangat aku kerjakan.

Sedikit demi sedikit, rupiah demi rupiah aku bayangkan. Terlebih saat ramadhan yang sudah menginjak pertengahan masa akhir seperti sekarang. Bayangan baju baru lebaran makin terlintas diangan, mengganggu pikiran tanpa henti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun