Perbedaan kebijakan tersebut tersebut mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial antar keduanya. Munculnya kurikulum muatan lokal keagamaan di sekolah formal juga menjadi tantangan terbaru untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan agama di madrasah agar tetap di minati oleh masyarakat.
Strategi yang dapat dilakukan oleh pihak Lembaga madrasah dalam mengatasi persaingan politik pendidikan dengan Lembaga sekolah formal salah satunya dengan cara menguatkan keunggulan yang dimilikinya seperti mengadakan kegiatan ekstrakulikuler keagamaaan contohnya seperti qiroa'ah. Selain itu berinovasi dalam metode atau model pembelajaran untuk menarik minat peserta didik serta dapat berkolaborasi dengan Lembaga seperti Perguruan tinggi atau komunitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dari pemaparan diatas Dapat disimpulkan bahwa adanya kebijakan kurikulum muatan lokal keagamaan di pendidikan formal sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap kemajuan peserta didik terutama dalam perihal Kemahiran pada skill-skill keagamaan. Disamping itu juga kurikulum muatan lokal tersebut dibuat sebagai upaya untuk menyelesaikan semua masalah yang dihadapi pendidikan islam dalam sistem pendidikan formal, termasuk sekolah saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H