Mohon tunggu...
26_Amalia Eka Oktarina
26_Amalia Eka Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi member kompasiana berawal dari tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rangsangan Perkembangan Sosial-Emosional: Pembelajaran Anak Usia Dini Pasca COVID-19 di RA Sabilillah

21 November 2023   19:38 Diperbarui: 21 November 2023   19:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wabah COVID-19 yang mewabah di Indonesia sebelumnya menjadi tantangan berat bagi seluruh aspek kehidupan, terutama pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan penutupan berbagai institusi pendidikan. Selain itu, pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka (offline) menjadi online (Daniel, 2020). 

Pembelajaran secara online dinilai sulit untuk mengendalikan perkembangan anak, khususnya sosial-emosional. Perkembangan sosial-emosional sangat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anak secara signifikan. Bahkan menurut Wulandari & Purwanta (2020), pembelajaran online dapat menurunkan perkembangan anak. 

Melihat situasi pendidikan yang tidak kondusif, Lembaga RA Sabilillah memutuskan untuk melakukan pembelajaran secara offline. Pembelajaran tersebut tetap berpegang pada protokol kesehatan. Pihak lembaga memvalidasi bahwa  pembelajaran online memang berpengaruh terhadap penurunan perkembangan sosial-emosional anak. Hal ini dikarenakan orang tua kurang mendapatkan kesempatan untuk mendampingi anak dalam proses belajar. 

Pembelajaran tatap muka yang dilakukan di RA Sabilillah menggunakan metode pembelajaran sentra atau terpusat. Menurut Mutiah, metode pembelajaran sentra atau terpusat adalah metode yang menitikberatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkaran (circle times) dan pusat bermain. Jenis pembelajaran terpusat atau sentral ada lima, yaitu sentra balok, multimedia, main peran, imtaq, dan bahan alam. Jenis pembelajaran sentra di RA Sabilillah adalah sentra main pusat. Menurut  Nurhasanudin & Santika (2021), jenis pembelajaran sentra main peran dapat membuat kecerdasan sosial-emosional meningkat.

RA Sabilillah menggunakan desain pembelajaran sentra main peran dengan tema "sekolahan" yang sudah secara sistematis tertata di sebuah ruangan yang diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Klasifikasi konsep desain pembelajaran ini ada enam, antara lain:

  1. Pembukaan. Aktivitas ini berisi salam, bertanya tentang kabar, membaca dan menghafalkan surat-surat pendek dan hadist, bernyanyi, tepuk tangan, dan permainan edukatif. 

  2. Perpustakaan. Area ini bermanfaat untuk penyimpanan buku-buku bacaan, loker, kartu pinjaman buku, tempat peminjaman buku, dan tempat membaca.

  3. Dapur. Area ini berisi miniatur alat-alat memasak seperti kompor, panci, sendok. piring, gelas, dan lain sebagainya.

  4. Tempat tas. Area ini digunakan untuk menaruh tas sebelum pembelajaran metode sentra dilakukan.

  5. Bermain. Area bermain berisi banyak dalam permainan seperti balok dan masih banyak lagi.

  6. Sekolah. Area ini terdapat perlengkapan belajar seperti meja, kursi, papan tulis, spidol, buku tulis, buku materi pembelajaran, dan buku absen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun