Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Baehaqi
Muhamad Iqbal Baehaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal yang suka dibidang CAD (Computer-Aided Design) dan CAM (Computer-Aided Manufacturing)

Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal yang suka dibidang CAD (Computer-Aided Design) dan CAM (Computer-Aided Manufacturing)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengelolaan Sampah Di Desa Solusi Untuk Meningkatkan Ekonomi Dan Lingkungan Bersih

4 Januari 2025   22:33 Diperbarui: 5 Januari 2025   06:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa dapat membangun fasilitas pengolahan sampah organik menjadi kompos, yang dapat dimanfaatkan oleh para petani sebagai pupuk. Untuk sampah anorganik, pemerintah desa bisa bekerja sama dengan bank sampah atau pengusaha daur ulang. Adanya fasilitas pengolahan sampah ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memberikan nilai ekonomis dari sampah yang diolah.

d. Pengadaan Alat Pengangkut Sampah

Pemerintah desa perlu menyediakan alat transportasi seperti gerobak sampah, sepeda motor dengan gerobak, atau truk kecil untuk mengangkut sampah dari rumah warga ke TPS atau fasilitas pengolahan. Hal ini akan memastikan sampah dapat diangkut secara teratur dan tidak menumpuk terlalu lama.

e. Pembangunan Bank Sampah

Bank sampah merupakan salah satu solusi inovatif yang dapat diterapkan di desa. Masyarakat dapat menyetorkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas ke bank sampah untuk ditukar dengan poin atau uang. Konsep ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah.

3. Meningkatkan Ketrampilan Masyarakat

Peningkatan keterampilan masyarakat adalah langkah penting dalam menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di desa. Dengan melatih masyarakat untuk mengolah dan mendaur ulang sampah, sampah yang tadinya dianggap sebagai limbah dapat diubah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Hal ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan:

a. Pelatihan Pengolahan Sampah Organik:

Sampah organik, seperti sisa makanan, dedaunan, dan limbah dapur, dapat diolah menjadi pupuk kompos atau biogas. Pemerintah desa atau organisasi lokal dapat mengadakan pelatihan bagi masyarakat tentang cara membuat kompos menggunakan metode sederhana, seperti komposter atau lubang biopori. Selain itu, pelatihan tentang pengelolaan biogas dari limbah organik juga dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga.

b. Pelatihan Daur Ulang Sampah Anorganik:

Sampah anorganik, seperti plastik, kertas, logam, dan kaca, dapat diolah menjadi berbagai produk kreatif yang memiliki nilai jual. Misalnya: Plastik bekas dapat dibuat menjadi tas, dompet, atau pot bunga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun