Apakah cukup dengan hubungan teman sebaya saja anak dapat berkembang secara sosial?. Mungkin hal ini menjadi pertanyaan bagi para orang tua, orang tua memiliki peran dalam menjaga lingkup perkembangan sosial anaknya.Â
Orang tua berperan memantau perkembangan serta kondisi sosial anak melalui interaksi anak terhadap teman sebaya. Ketika anak berinteraksi sosial dengan sebaya apakah anak hanya berkumpul tanpa bermain? jawabnya tentu tidak, karena secara realistis anak itu kental dengan yang namanya bermain, ia suka sekali dengan hal-hal baru yang menyenangkan baginya dan tentu saja anak sangat senang dengan permainan.Â
Apa itu bermain?
Bermain menurut Piaget, merupakan suatu kegiatan atau keadaan yang tidak seimbang, yang dimana asimilasi (penggabungan struktur kognisi anak) lebih dominan daripada akomodasi (perubahan struktur kognisi). Piaget menyatakan bahwa, ketika anak sedang bermain ia tidak belajar sesuatu yang baru namun anak akan mempraktikkan keterampilan yang barunya.Â
Bermain menurut Vygotsky, merupakan kegiatan yang menjadi sumber perkembangan bagi anak. Melalui kegiatan bermain anak dapat memiliki banyak pengetahuan karena ia berinteraksi langsung terhadap lingkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H