Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sumatera Utara (USU) kembali membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mereka melalui program magang. Salah satu mitra strategis dalam pelaksanaan program ini adalah BPJS Ketenagakerjaan, sebuah institusi yang berfokus pada perlindungan tenaga kerja di Indonesia.
Ada 221 Mahasiswa USU dari berbagai Fakultas dan Prodi di USU yang di berikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas operasional BPJS Ketenagakerjaan, seperti pengelolaan data peserta, sosialisasi program, hingga implementasi strategi pelayanan. Tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, program ini juga dirancang untuk mengasah soft skill mahasiswa, seperti komunikasi, manajemen waktu, dan pemecahan masalah.
Jefri Iswanto selaku Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota dan Sanco Simanullang selaku Wakil Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan merupakan peran penting dalam memperluas akses perlindungan jaminan sosial bagi pekerja di wilayah Medan. Habieb Pahlevi dan Fariza Septian Nasution selaku Staf  BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota dan Pembina Koordinator MBKM USU BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan merupakan program jaminan sosial yang dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja di Indonesia, baik di sektor formal maupun informal. Program ini mencakup beberapa manfaat utama, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKM).
Pada 16 September 2024, merupakan First Time pertemuan Mahasiswa USU yang keterima Magang MBKM Mitra USU dengan BPJS Ketenagakerjaan. Arahan yang di berikan Pihak Pak Jefri Iswanto, Pak Sanco Simanullang, Koordinator Pak Habieb dan Pak Fariza untuk Mahasiswa untuk Melakukan Sosialisasi dan Edukasi ke Masyarakat akan pentingnya Jaminan Sosial.
"Adek-adek, kalian tahu bahwa BPJS Ketenagakerjaan adalah program jaminan sosial yang sangat penting bagi pekerja, baik di sektor formal maupun informal. Saya ingin kalian berkontribusi dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pentingnya program ini." Kata Fariza Staf BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota dan Pembina Koordinator MBKM USU BPJS Ketenagakerjaan (16 September 2024)
"Dengan kalian membantu masyarakat memahami pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, kalian ikut berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan sosial" Kata Habieb Pahlevi Staf BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota dan Pembina Koordinator MBKM USU BPJS Ketenagakerjaan
Apa yang di lakukan Mahasiswa untuk Sosialisasi di Lapangan  memberi arahan kepada Masyarakat atas Pantingnya Jaminan Sosial?
Mahasiswa diberikan arahan untuk menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan mencakup perlindungan bagi seluruh pekerja di berbagai sektor usaha, baik pekerja Penerima Upah (PU) seperti karyawan perusahaan, buruh pabrik, maupun pekerja di sektor formal lainnya, maupun pekerja mandiri atau Bukan Penerima Upah (BPU) seperti pedagang kecil, petani, nelayan, pekerja lepas, dan usaha mikro.
Program ini dirancang agar setiap pekerja, tanpa memandang jenis pekerjaannya, mendapatkan hak atas jaminan sosial yang sama. Dengan menjangkau sektor formal dan informal, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen menciptakan perlindungan yang inklusif, sehingga mahasiswa harus memastikan masyarakat memahami pentingnya menjadi peserta demi perlindungan mereka di masa kini dan masa depan.
Semua Mahasiswa yang di berikan arahan oleh Pak Jefri Iswanto, Pak Sanco Simanullang, dan Staf Koordinator BPJS Ketenagkerjaan adalah tugas lapangan magang untuk penilaian MBKM Mitra USU.
"Proses yang dilakukan secara konsisten setiap hari untuk mensosialiasasikan dan menginformasikan kepada masyarakat terkait Program BPJS Ketenagakerjaan, jadikan kegiatan lapangan ini untuk mengambil sampel populasi penelitian tugas akhir kalian" Â Ujar Bang Habieb Pahlevi
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan, sekelompok mahasiswa turun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi. Dengan semangat dan persiapan matang, mereka menjelaskan manfaat jaminan sosial ini kepada para pekerja, termasuk perlindungan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua.
Pada saat program magang ini dimulai, Mahasiswa melaksanakan tugas untuk mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat di Kota Medan
Salah satu kelompok pekerja informal yang menjadi sasaran sosialisasi adalah para pengemudi ojek online. Â Kami memilih salah satu pengemudi untuk diberikan penjelasan secara langsung mengenai manfaat dan mekanisme pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya Adi, saya mau daftar, dek. Jujur, saya ini udah lama mikirin soal risiko kerja kita. Tiap hari di jalan, nggak pernah tahu apa yang bakal terjadi. Kalau sekarang saya bisa punya perlindungan jika ada apa-apa di jalan, ya", Ujar Pak Adi
Ada kadang juga Ketika mahasiswa bersosialisasi untuk menjelaskan pentingnya Jaminan Sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, namun di tengah antusiasme mereka, tidak semua warga merespons dengan positif. Ada keluhan dari pekerja terkait masalah pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan, beberapa pekerja mengungkapkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan mereka mengenai proses pendaftaran yang dianggap rumit atau tidak memberikan manfaat yang jelas.
"Tentu kami mengerti manfaat jangka panjang tersebut, namun kami juga harus mempertimbangkan beberapa faktor lainnya. Selain beban administrasi, kami juga harus memikirkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendaftarkan seluruh pekerja. Terlebih lagi, bagi beberapa pekerja dengan status kontrak atau sementara, manfaat yang mereka peroleh mungkin tidak maksimal, karena mereka hanya bekerja dalam jangka waktu terbatas. Oleh karena itu, kami harus bijaksana dalam mengelola anggaran dan sumber daya yang ada.",Ujar Pak Dev (Masyarakat kota Medan)
Beberapa perusahaan menghadapi kendala dalam memastikan pekerjanya terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan, salah satunya adalah penolakan dari pihak pekerja itu sendiri Seperti Salah satu narasumber yang kami wawancarai.
Kami juga menjumpai pekerja informal yang menerima claim BPJS Ketenagakerjaan dari kecelakan kerja yang dialami beliau, Ibu Siska menjadi salah satu korban kecelakaan kerja.
" Untungnya saya terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, jadi biaya operasi yang sekitar 20 juta itu bisa di-cover. Sekarang tinggal pemulihan aja, dek. Kalau nggak ada BPJS, saya nggak tahu gimana harus bayar." Ujar bu Siska
Ia juga mengajak masyarakat sekitar untuk mendaftar dan memanfaatkan program ini agar tidak terbebani jika terjadi hal-hal tak terduga.
Program-program kerja sama kemitraan BPJS Ketenagakerjaaan yang menjadi lapangan kerja Mahasiswa untuk sosialisasi?
Bang Fariza menjelaskan, dalam upaya memperluas jangkauan layanan BPJS Ketenagakerjaan terus menghadirkan inovasi dengan menggandeng berbagai mitra strategis. Salah satu program yang mendapat perhatian besar adalah kemitraan dengan BRI Link, UMKM, Wings Hotel, dan SRC (Sampoerna Retail Community).
Program ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat, khususnya pekerja di sektor informal, sector pariwisata, dan UMKM, agar dapat mendaftar dan menikmati manfaat BPJS Ketenagakerjaan dengan lebih praktis.
Pelaku UMKM, yang seringkali tidak memiliki perlindungan kerja formal, kini dapat dengan mudah mengakses layanan ini melalui kerja sama dengan mitra seperti BRI Link, SRC, dan gerai-gerai komunitas yang dekat dengan aktivitas bisnis mereka.
"Melalui program kerja sama dengan pelaku pekerja informal dan formal ini kami berharap tidak hanya meningkatkan jumlah peserta aktif, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya jaminan sosial bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat" Ujar Bang Fariza
Kemitraan ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk menjangkau segmen pekerja yang selama ini sulit dijangkau, seperti pekerja informal, pekerja paruh waktu, dan pelaku usaha kecil. Dengan sinergi ini, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya mendukung perlindungan pekerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui keberlanjutan usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Kesuksesan Mahasiswa dalam Meningkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Dalam upaya mendukung perluasan perlindungan jaminan sosial, sekelompok mahasiswa magang BPJS Ketenagakerjaan berhasil mencatat pencapaian luar biasa. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, mereka berhasil mendaftarkan 3.000 Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan 234 Perusahaan dalam kategori Penerima Upah (PU) sebagai Peserta BPJS Ketenagakerjaan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan jumlah peserta aktif, tetapi juga memperluas kesadaran masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya jaminan sosial.
Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana mahasiswa mampu menjadi agen perubahan, membawa informasi penting ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk pekerja informal dan perusahaan yang sebelumnya belum tergabung dalam program ini.
"Kami ingin memastikan bahwa semua pekerja, baik individu maupun yang terikat pada perusahaan, memiliki perlindungan kerja yang layak," ujar salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dan generasi muda dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi individu, perusahaan, maupun keberlanjutan program perlindungan sosial di Indonesia.
Kolaborasi ini merupakan wujud nyata dari Visi MBKM, yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang adaptif dan siap kerja. Dengan bimbingan professional dari  Jefri Iswanto selaku Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota, Sanco Simanullang selaku Sekretaris Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Habieb Pahlevi dan Fariza Septian Nasution selaku Staf  BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota dan Pembina Koordinator MBKM USU BPJS Ketenagakerjaan, peserta magang mampu memahami dunia kerja secara lebih mendalam dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas layanan dan terima kasih telah memberikan pembelajaran yang sangat berpengalaman bagi Mahasiswa yang Magang MBKM Mitra USU .
Pendapat Mahasiswa tentang Pengalaman Magang di BPJS Ketenagakerjaan: Sosialisasi dan Edukasi yang Berharga?
Pada tanggal 20 Desember 2024 merupakan Last Day buat anak magang di BPJS Ketenagakerjaan, yang memberikan banyak pelajaran bagi Mahasiswa nih.
Mahasiswa magang menyampaikan bahwa sosialisasi yang dilakukan selama magang memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi pekerja yang terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
"Program magang ini benar-benar tidak hanya menjadi peluang belajar bagi mahasiswa, tetapi menjadi langkah masa depan dalam memahami strategis di BPJS Ketenagakerjaan dalam memperkenalkan nilai-nilai dan peran penting mereka kepada generasi muda or Gen Z seperti kami hihihhihi. Kami bisa merasakan betapa pentingnya edukasi mengenai BPJS, terutama untuk pekerja informal yang sering kali tidak tahu hak mereka" Ujar Kamal salah satu Peserta Magang
Magang di BPJS Ketenagakerjaan memberi mahasiswa kesempatan untuk belajar langsung tentang pengelolaan jaminan sosial, serta bagaimana bekerja di sektor yang sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Selain mendapatkan pengetahuan teknis, mereka juga mendapatkan pengalaman berharga dalam hal manajemen sosial dan keterampilan komunikasi yang sangat berguna untuk masa depan mereka. Dan Program ini merupakan pintu gerbang menuju pengalaman kerja yang berharga dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Creator : Wynee Annora Br Tarigan, Avril Salsabilla, Salman Al Farizy Tarigan, Jordi Ferdinanta Sipayung, Launari Miora Sitepu, And Vinmi Cahya Dihyati Hutabarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H