kita belum saling kenal, namun kau dengan lancangnya memprotesku.
Protes yang keras, hingga kudapat menemukan kesalahan itu.
Kau yang dapat kulihat disosok kakak dan ayahku-, aku melihatnya pula ada padamu.
Kebaikan-kebaikanmu membuka satu ruang dalam jiwaku, aku benar-benar ingin berteriak.
Ya, akhirnya aku melihat biru itu. aku melihat biru dalam dirimu.
Biru yang luas, melebihi langit, melebihi samudra. Dan aku hanya dapat terperangah, dengan takjub yang buncah.
Hatiku merasa makna-makna itu bermunculan. Begitu saja, tanpa diminta. Mata lelah dan sayuku seketika saja berbinar, seperti binar bulan karena terang matahari telah menyinarinya.
Ah, aku pulang. Ternyata rumah itu ada di dirimu.
===000===
kau hadir, mengingatkanku akan diriku sndiri. kau dengan sejuta pesonamu membuatku terbelalak, takjub. aku ingin mengenalmu, mengetahui apapun yang terhubung denganmu, apapun yang terdapat di dirimu.
siapakah engkau wahai wanita? kau begitu berbeda, sungguh membuatku seakan melihat bayanganku sendiri…