Mohon tunggu...
Upiek_pipie Pie
Upiek_pipie Pie Mohon Tunggu... -

berikan aku alasan MENGAPA AKU HARUS MENULIS? AKU MENULIS UNTUK SEBUAH PERTANGGUNG JAWABAN KELAK DI HARI KEMUDIAN.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Persembahan Terakhir Cinta

20 November 2011   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita belum saling kenal, namun kau dengan lancangnya memprotesku.

Protes yang keras, hingga kudapat menemukan kesalahan itu.

Kau yang dapat kulihat disosok kakak dan ayahku-, aku melihatnya pula ada padamu.

Kebaikan-kebaikanmu membuka satu ruang dalam jiwaku, aku benar-benar ingin berteriak.

Ya, akhirnya aku melihat biru itu. aku melihat biru dalam dirimu.

Biru yang luas, melebihi langit, melebihi samudra. Dan aku hanya dapat terperangah, dengan takjub yang buncah.

Hatiku merasa makna-makna itu bermunculan. Begitu saja, tanpa diminta. Mata lelah dan sayuku seketika saja berbinar, seperti binar bulan karena terang matahari telah menyinarinya.

Ah, aku pulang. Ternyata rumah itu ada di dirimu.

===000===

kau hadir, mengingatkanku akan diriku sndiri. kau dengan sejuta pesonamu membuatku terbelalak, takjub. aku ingin mengenalmu, mengetahui apapun yang terhubung denganmu, apapun yang terdapat di dirimu.

siapakah engkau wahai wanita? kau begitu berbeda, sungguh membuatku seakan melihat bayanganku sendiri…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun