Mohon tunggu...
Tedy Aprilianto
Tedy Aprilianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Individu merdeka permbelajar filsafat untuk memberi gambaran opini generasi muda

Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada | Pembelajar Filsofis dan Pecinta Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seni :Alat Pemantik Gejolak Kesadaran Publik

23 Maret 2022   12:12 Diperbarui: 24 Mei 2022   00:39 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto karya seni sebagai media kritik. Foto : Tedy Aprilianto

Melalui kondisi ini bisa dikatakan bahwa, seni itu mahal karena hanya  di dalam karya seni itulah kebenaran akan terwakili. Dengan adanya tingkah represif tersebut membuat seniman terkadang di lecehkan dan tidak dihargai padahal di balik pembuatan seni itu penuh dengan penderitaan dan air mata yang tidak bisa di utaran secara jelas. 

Ketika seni yang digunakan sebagai media kritik dihancurkan maka gejolak perlawanan dari seni akan bermunculan dengan nuansa yang lebih menyakitkan. Walaupun perjuangan belum tuntas keberadaan seni dan politik akan terus berkembang di dalam menyuarakan ketertindasan yang ada sampai kebebasan itu terpenuhi.

Refrensi

Pramana, Gede Indra, and Azhar Irfansyah. "Street Art Sebagai Komunikasi Politik: Seni, Protes, Dan Memori Politik." Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika 1, no. 2 (2019): 98.

Mohamad, Goenawan. "Seni dan Politik." Extension Course Filsafat (ECF) 1 (2014).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun