Dikutip dari pemberitaan Kompasiana.com, Kamis (5/5/2022), Kejadian itu bermula saat anak DPRD bernama Daffa Adzin Albasith bersama temannya hendak membeli makan untuk sahur. Ketika menunggu makanan, ada 5 orang lewat menggunakan 2 kendaran bermotor. Saat lewat 5 orang dengan 2 kendaraan tersebut membleyer motornya. Merasa diejek oleh 5 orang tersebut, Daffa bersama temannya mengejar rombongan tersebut.Â
Saat dikejar 5 orang tersebut memutar balik dan menunggu Daffa dan temannya datang. Ternyata 5 orang tersbut membawa gir yang ditali, ketika Daffa dan temannya datang pelaku langsung menyabet dengan gir. Daffa mengalami luka parah dibagian kepala. Oleh temannya, Daffa dibawa ke RS Harjolukito. Setelah mendapatkan perawatan medis, korban dinyatakan meninggal dunia.
Setelah terjadi kejadian klitih tersebut, kepolisian langsung mengusut dan menangkap pelakunya. Dari penuturan kepolisian, pelaku klitih yang berjumlah 5 orang berusia 18-21 tahun dimana 2 orang masih berstatus sebagai pelajar SMK. Kelima pelaku klitih tersebut ditangkap oleh Ditreskrimum Polda DIY, Polresta Jogja, dan Polres Bantul. Polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam berupa celurit dan pedang. Atas peristiwa penganiayaan tersebut, kelima tersangka diterapkan pasal 353 ayat (3) Juncto pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Aksi klitih yang menewaskan anak anggota DPRD tersebut mendapat sorotan dari banyak pihak dan menjadi sangat ramai diperbincangkan di media sosial. Keresahan masyarakat pun semakin muncul dan sempat dilampiaskan melalui media sosial Twitter dengan mengusung tagar #KlitihJogja, #YogyaTidakAman maupun #JogjaDaruratKlitih.
Berdasarkan gambar diagram grafik yang telah diolah dalam Netlytic, kasus Klitih ramai tagar (#) postingan mengenai "Klitih" dari waktu ke waktu. Pada tanggal 18 April 2022, banyak akun berita yang sudah terverifikasi yang memposting berita seperti JPNN.com dan masyarakat (warganet) yang menyuarakan pendapatnya mengenai fenomena Klitih sampai lebih dari 500 postingan dalam 1 harinya (Sumber Data: Netlytic).
Maraknya aksi Klitih di Yogyakarta pun pernah menjadi trending topik di media sosial khususnya Twitter pada akhir tahun 2021 dan pada tahun-tahun sebelumnya hingga kembali menjadi trending pada tahun 2022.
Berdasarkan data yang telah di olah oleh Brand24, kasus Klitih ini mendapati tanggapan atau respon negatif yang sangat tinggi dari warganet dengan presentase sebanyak 92,9% pada 26 Maret -- 23 April tahun 2022. Klitih terus menjadi perbincangan di media sosial lantaran seorang warganet mengisahkan kejadian klitih yang ia alami.Â
Banyak warganet di Twitter yang juga berbagi cerita klitih yang mereka temui atau dialami sendiri, hal tersebut membuat kebanyakan warganet merasa kurang puas dengan kinerja pemangku kebijakan dalam menyelesaikan persoalan klitih tersebut.
REFERENCES: