PRAKTIK FARMASI SOSIAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL
 "MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT DAN MENINGKATKAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA PENCEGAHAN PENYAKIT DI KELURAHAN RAWA BUAYA"
Mahasiswa program studi Farmasi dari Universitas Esa Unggul Angkatan 2021 telah melaksanakan kegiatan Praktik Farmasi Sosial (PFS) sejak tanggal 5 -- 23 Agustus 2024 dengan berbagai kegiatan. Praktik farmasi sosial merupakan salah satu bentuk pendidikan yang mengintegrasikan teori dan praktik melalui pengabdian kepada masyarakat. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Melalui Praktik farmasi sosial, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Masyarakat dan menjalankan tridharma perguruan tinggi.
Kelompok 2 dengan dosen pembimbing yaitu Prof. Dr. apt. Aprilita Rina Yanti Eff., M. Biomed. dan apt. Ayu Puspita Lena RTR, M.P. diketuai oleh Rayen Herbert Alkhindi yang beranggotakan 9 mahasiswa lainnya yaitu I Gusti Agung Ayu Bintang Putri Maharani, Neysa Demora Fitri, Veronica Hotdiana Sijabat, Putri Russeltan, Putri Nadia Dwi Cahyani, Nabila Yogi Oktiana, Riska, Miftahul Jannah, dan Sri Rahayu. Untuk Kelompok 2 Kami mengusung Judul " mewujudkan masyarakat sehat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit dikelurahan rawa buaya".
Dalam Praktik Farmasi Sosial Target Kelompok 2 Yang Dituju Yaitu Masyarakat Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Beberapa Kegiatan yang kami lakukan yaitu mengadakan sosialisasi secara langsung mengenai pemanfaatan tanaman obat, sosialisasi PHBS, melakukan kegiatan eksplorasi seni dengan melukis tas canvas dan pemanfaatan botol bekas, melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Saran Nyamuk), Melakukan kegiatan berkreasi dan bermain bersama anak -- anak disabilitas, melakukan kegiatan senam rutin dan bekerja bakti, sosialisasi DAGUSIBU, mengikuti kegiatan posyandu Di RW 12 Dan RW 03, Ikut memeriahkan kegiatan Lomba 17 Agustus 1945, melakukan sosialisasi sehat, bersih, dan cerdas, melawan infeksi bakteri dengan kebiasaan sehat, dan nutrisi yang tepat serta pemberian apotek mini, ikut kegiatan rangkain upacara 17 Agustus 1945 bersama anak -- anak disabilitas, mengadakan Lomba 17 Agustus 1945. Tujuan kami melakukan praktik farmasi sosial yaitu untuk mendorong mahasiswa agar lebih peka terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitar mereka. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diharapkan dapat memberikan solusi dan inovasi yang relevan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan komunitas.
- Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman TOGA Bersama Anak -- Anak Di RPTRA CEMPAKA
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) atau apotek hidup merupakan jenis tanaman obat pilihan yang dipergunakan untuk pertolongan pertama. TOGA disebut juga sebagai obat-obat ringan untuk mengobati beberapa macam penyakit, seperti demam dan batuk. TOGA merupakan salah satu tanaman yang dapat dijadikan wahana pembelajaran untuk mengenal berbagai macam tanaman obat. Edukasi TOGA dapat menjadi sumber pembelajaran edukatif dalam pembentukan karakter dan prinsip kemandirian dalam upaya pengobatan keluarga. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian daun, kulit batang, buah, biji, dan akarnya. Secara umum, TOGA dimanfaatkan sebagai minuman kebugaran, ramuan untuk gangguan kesehatan ringan, dan memelihara kesehatan, serta meningkatkan gizi. Kegiatan menanam tanaman toga bersama anak memberikan banyak manfaat dan pengalaman berharga. Seperti Anak-anak menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman obat dan manfaatnya. Selama kegiatan, anak-anak sangat antusias dan terlibat aktif dalam proses menanam. Mereka tidak hanya menanam, tetapi juga belajar cara merawat tanaman, seperti menyiram dan memberi pupuk. Kegiatan ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan praktis, seperti menggali tanah, menanam bibit, dan merawat tanaman. Ini juga meningkatkan kemampuan motorik halus mereka. Kegiatan ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan kerjasama antara anak-anak. Melihat tanaman yang mereka tanam tumbuh dengan baik memberikan rasa puas dan bahagia bagi anak-anak. Ini menciptakan pengalaman positif yang dapat mereka ingat dan hargai.
Sosialisasi pemanfaatan tanaman obat dilaksanakan pada hari selasa , 6 Agustus 2024. Materi sosialisasi pemanfaatan tanaman toga disampaikan oleh Nabila Yogi Oktiana  selaku anggota Kelompok 2. Sasaran dari sosialisasi pemanfaatan tanaman toga ialah Anak -- Anak Di RPTRA CEMPAKA Kelurahan Rawa Buaya dimana sasaran target yaitu sebanyak 30 orang.
Media yang digunakan berupa Poster dimana poster yang telah disediakan kemudian Dijelaskan kepada anak -anak Agar mereka memiliki pandangan tentang tanaman obat keluarga. Acara ini berlangsung dengan baik, terlihat dari antusias anak - anak saat melakukan penanaman TOGA dan mendengarkan materi tentang Tanaman obat keluarga dengan baik.
- Penyuluhan  PHBS ( Pola Hidup Sehat Dan Mencegah Penyakit Degenerative ) Bersama Masyarakat Di RPTRA SUGRIWA
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan. Dengan menerapkan PHBS, kita dapat mencegah berbagai penyakit menular, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu, dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Kegiatan penyuluhan tentang Pola Hidup Sehat dan pencegahan penyakit degeneratif memberikan dampak yang signifikan bagi peserta. Peserta menunjukkan peningkatan kesadaran tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat. Penyuluhan berhasil memberikan edukasi mengenai gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang dan pentingnya aktivitas fisik. Banyak peserta yang aktif berpartisipasi dalam diskusi dan tanya jawab. Ini menunjukkan bahwa mereka tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara menjaga Kesehatan. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam mencegah penyakit. Peserta diajarkan tentang kebersihan pribadi dan lingkungan sebagai langkah awal untuk menjaga Kesehatan. Kegiatan penyuluhan ini memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.
- Melakukan Kegiatan Eksplorasi  Seni Dengan Melukis Tas Canvas Dan Pemanfaatan Botol Bekas Bersama Anak -- Anak Di RPTRA CEMPAKA
Kreativitas merupakan kombinasi dari inovasi, flexibilitas, dan sensitivitas yang membuat seseorang mampu berpikir produktif berdasarkan kepuasan pribadi dan kepuasan lainnya. Seseorang yang kreatif memiliki kecerdasan atau pengetahuan, gagasan, pemikiran, serta langkah- langkah baru dalam menuangkan sebuah karya. Sehingga kemampuan yang dimiliki bisa dicapai dan dapat terselesaikan. Melukis merupakan salah satu kegiatan bermain yang dapat dikembangkan oleh seorang pendidik dalam pengembangan kreativitas anak. Aktivitas yang akan dirancang dalam bermain diharapkan anak berkreasi dan memahami keinginan sendiri karena ciri bermain adalah dilakukan dengan sukarela. Seni ditegaskan dalam (Kemdikbud, 2020) adalah sebuah proses dalam penyaluran diri melalui ekspresi dan kreasi.
Kegiatan eksplorasi seni dengan melukis tas canvas dan pemanfaatan botol bekas bersama anak di RPTRA Cempaka memberikan pengalaman yang sangat positif. Anak-anak menunjukkan kreativitas yang tinggi saat melukis tas canvas. Mereka bebas mengekspresikan diri melalui warna dan desain yang mereka pilih. Kegiatan ini juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya mendaur ulang. Dengan memanfaatkan botol bekas, mereka belajar bahwa barang yang dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menarik. Melukis dan mengolah botol bekas membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus. Mereka belajar menggunakan berbagai alat dan teknik dalam proses kreatif ini. Kegiatan ini memperkuat rasa kebersamaan di antara anak-anak. Mereka saling membantu dan berbagi ide, menciptakan suasana yang menyenangkan dan kolaboratif. Melihat hasil karya mereka sendiri memberikan rasa puas dan bangga bagi anak-anak. Ini meningkatkan rasa percaya diri mereka dan mendorong mereka untuk terus berkarya.
- Melakukan Pemberantasan Saran Nyamuk (PSN) Bersama Masyarakat Di RW 07 ( RT 05 & RT 08 )
Pemberantasan Sarang Nyamuk adalah upaya pemerintah yang bertujuan untuk memberantas nyamuk  Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini rutin dilakukan di Masyarakat Para juru pemantau jentik dengan siap siaga rutin berkunjung ke rumah-rumah warga untuk memantau jentik-jentik. Dengan bekal senter ajaib, mereka memeriksa bak mandi, ember, dan genangan air yang berada di sekitar rumah warga. Apabila ditemukan jentik-jentik mereka segera membuangnya. Pemerintah berharap masyarakat dengan kesadaran dirinya mau untuk melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri.
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan bersama masyarakat di RW 07, khususnya di RT 05 dan RT 08, menunjukkan hasil yang sangat positif. Tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan PSN menunjukkan kesadaran yang meningkat akan pentingnya menjaga lingkungan dari sarang nyamuk. Banyak warga yang terlibat aktif dalam membersihkan lingkungan, menguras tempat penampungan air, dan menutup wadah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat mengenai bahaya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD).
Warga mendapatkan informasi tentang cara-cara pencegahan dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Setelah kegiatan PSN, terlihat peningkatan signifikan dalam kebersihan lingkungan. Banyak tempat yang sebelumnya menjadi sarang nyamuk kini telah dibersihkan, dan warga lebih sadar untuk menjaga kebersihan secara rutin. Kemudian Setelah kegiatan, dilakukan monitoring untuk mengevaluasi keberhasilan PSN. Hasilnya menunjukkan penurunan jumlah jentik nyamuk di beberapa lokasi yang sebelumnya teridentifikasi sebagai sarang nyamuk. Secara keseluruhan, kegiatan PSN di RW 07 (RT 05 & RT 08) tidak hanya berhasil dalam memberantas sarang nyamuk, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
- Melakukan Kegiatan Berkreasi Dengan Anak -- Anak Di RPTRA CABE RAWIT Dan Bermain Bersama Anak -- Anak Disabilitas
Pada kegiatan ini seluruh peserta yang hadir terdiri dari anak disabilitas tuna daksa, tuna rungu, dan tuna netra. Kami berkumpul dalam satu ruanganyang didampingi oleh  penerjemah  bahasa isyarat untuk membantu anak yang berkebutuhan khusus seperti tuna rungu. Meskipun kegiatan berjalan dengan baik, terdapat beberapa tantangan terkait aksesibilitas bagi anak-anak disabilitas. Beberapa fasilitas di RPTRA perlu ditingkatkan agar lebih ramah bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan dukungan bagi anak-anak disabilitas.
Kegiatan berkreasi dengan anak-anak di RPTRA Cabe Rawit dan bermain bersama anak-anak disabilitas berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Anak-anak menunjukkan kreativitas yang luar biasa saat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seni, seperti melukis dan membuat kerajinan tangan. Mereka bebas mengekspresikan diri melalui karya yang dihasilkan, yang mencerminkan imajinasi dan kepribadian masing-masing. Kegiatan ini berhasil menciptakan suasana inklusif di mana anak-anak disabilitas dapat berinteraksi dan bermain bersama teman-teman mereka. Melalui permainan dan aktivitas kelompok, anak-anak belajar untuk bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi satu sama lain.
- Melakukan Kegiatan Senam Rutin Dan Kerja Bakti Di RPTRA CARINA SAYANG
Kegiatan senam bersama bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, menjaga berat badan seimbang, Menurunkan risiko serangan jantung, Menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker, Menguatkan tulang, otot, dan persendian sehingga tidak rentan terkena osteoporosis. Kegiatan senam rutin dan kerja bakti di RPTRA Carina Sayang berlangsung dengan sangat baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Banyak warga yang antusias mengikuti senam rutin. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh orang dewasa,
 Senam rutin memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi peserta. BanSyak yang melaporkan merasa lebih bugar dan energik setelah mengikuti sesi senam. Ini juga menjadi kesempatan bagi warga untuk menjaga kesehatan fisik mereka secara bersama-sama. Kegiatan ini berhasil menciptakan suasana kebersamaan di antara warga. Melalui senam dan kerja bakti, mereka saling mengenal satu sama lain, memperkuat hubungan sosial, dan membangun rasa komunitas yang lebih kuat. Kerja bakti yang dilakukan setelah senam menunjukkan komitmen warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Banyak area di sekitar RPTRA dibersihkan, dan ini menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk semua.
Kegiatan kerja bakti juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Warga menjadi lebih sadar akan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan sekitar. Pengelola RPTRA Carina Sayang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini, menyediakan fasilitas dan alat yang diperlukan untuk senam dan kerja bakti. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Secara keseluruhan, kegiatan senam rutin dan kerja bakti di RPTRA Carina Sayang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga.
- Sosialisasi DAGUSIBU ( Bijak Menggunakan Obat : Pentingnya Memahami Efek Samping Dengan DAGUSIBU )
DAGUSIBU merupakan jargon dalam kampanye Gerakan Keluarga Sadar Obat. DAGUSIBU merupakan singkatan dari "DApatkan GUnakan, SImpan, dan BUang" obat dengan benar. DAGUSIBU merupakan konsep mendasar kefarmasian dalam penggunaan obat secara rasional oleh pasien. Pengetahuan DAGUSIBU sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan obat. Kegiatan sosialisasi DAGUSIBU (Bijak Menggunakan Obat: Pentingnya Memahami Efek Samping) berlangsung dengan baik dan memberikan dampak positif bagi peserta.
Masyarakat menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan mengenai penggunaan obat yang benar. Mereka menjadi lebih memahami cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan tepat. Sosialisasi ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang efek samping yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan obat, terutama antibiotik. Peserta menjadi lebih bijak dalam memilih dan menggunakan obat. Kegiatan ini melibatkan interaksi aktif antara penyuluh dan peserta. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait penggunaan obat, yang menunjukkan ketertarikan dan keinginan untuk belajar lebih lanjut.
Setelah mengikuti sosialisasi, peserta menyatakan bahwa mereka akan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari, seperti membaca label obat dan memahami dosis yang tepat. Kegiatan ini mendapat dukungan yang baik dari masyarakat setempat. Banyak orang tua dan anggota keluarga yang hadir, menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap kesehatan dan keselamatan penggunaan obat di rumah. Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi DAGUSIBU mendapatkan evaluasi positif dari peserta. Mereka merasa kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap akan ada lebih banyak sosialisasi serupa di masa depan. Dengan hasil observasi ini, diharapkan masyarakat semakin bijak dalam menggunakan obat dan memahami pentingnya pengetahuan tentang efek samping yang mungkin terjadi.
Â
- Ikut Membantu Kegiatan Posyandu Di RW 12 & RW 03
Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. Berbeda dengan puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari, posyandu hanya melayani setidaknya 1 kali dalam sebulan. Lokasi posyandu umumnya mudah dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW.
Kegiatan membantu di Posyandu di RW 12 dan RW 03 berlangsung dengan sangat baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Banyak warga yang terlibat dalam kegiatan Posyandu, baik sebagai pengunjung maupun sebagai relawan. Kehadiran mereka menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan anak dan ibu di lingkungan sekitar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin bagi balita dan ibu hamil. Proses pelayanan di Posyandu berjalan lancar. Tim kesehatan dan kader Posyandu bekerja sama dengan baik dalam memberikan imunisasi, penimbangan berat badan, dan penyuluhan kesehatan. Hal ini menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung.
Terdapat interaksi yang baik antara kader Posyandu dan masyarakat. Kader memberikan penjelasan yang jelas dan ramah mengenai layanan yang tersedia, sehingga masyarakat merasa lebih terbuka untuk bertanya dan berkonsultasi. Pengelola Posyandu memberikan dukungan yang baik dalam hal fasilitas dan sumber daya. Mereka memastikan bahwa semua kebutuhan untuk kegiatan berjalan dengan baik, termasuk penyediaan alat dan obat-obatan. Â Setelah kegiatan, banyak peserta memberikan umpan balik positif mengenai layanan yang diterima. Mereka berharap kegiatan Posyandu dapat terus dilaksanakan secara rutin dan lebih ditingkatkan lagi. Secara keseluruhan, kegiatan membantu di Posyandu di RW 12 dan RW 03 menunjukkan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, memperkuat hubungan sosial, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya layanan kesehatan bagi anak dan ibu.
- Edukasi Di SDN 02 PG Rawa Buaya Tentang Melawan Infeksi Bakteri Dengan Kebiasaan Sehat Dan Nutrisi Yang Tepat Serta Pemberian Apotek Mini
Melawan infeksi bakteri dengan kebiasaan sehat adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Kegiatan edukasi di SDN 02 PG mengenai melawan infeksi bakteri melalui kebiasaan sehat dan nutrisi yang tepat, serta pemberian apotek mini, berlangsung dengan sangat baik. Siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti sesi edukasi. Mereka belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan cara yang benar untuk melakukannya. Pengetahuan tentang infeksi bakteri dan cara pencegahannya menjadi lebih jelas bagi mereka. Edukasi juga mencakup informasi tentang pentingnya nutrisi yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Siswa diajarkan tentang makanan sehat yang dapat membantu melawan infeksi, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein.
Kegiatan ini melibatkan interaksi aktif antara pengajar dan siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi, yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Pemberian apotek mini di sekolah sangat membantu siswa dalam memahami pentingnya akses terhadap obat-obatan yang aman dan tepat. Mereka belajar tentang penggunaan obat yang benar dan pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi obat. Pemberian apotek mini di sekolah sangat membantu siswa dalam memahami pentingnya akses terhadap obat-obatan yang aman dan tepat. Mereka belajar tentang penggunaan obat yang benar dan pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi obat.
- Ikut Memeriahkan Kegiatan Lomba 17 Agustus 1945 Di Kelurahan Rawa Buaya Pada Tanggal 15 Agustus  sampai 16  Agustus 2024
Kegiatan lomba dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Kelurahan Rawa Buaya merupakan momen yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga. Masyarakat Rawa Buaya menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti berbagai lomba yang diadakan. Dari lomba tradisional seperti balap karung dan panjat pinang hingga lomba modern, semua diikuti dengan semangat juang yang tinggi. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sehingga menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Kegiatan ini memiliki makna yang dalam bagi masyarakat. Selain merayakan kemerdekaan, lomba-lomba ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan. Harapan masyarakat adalah agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun, sehingga generasi muda dapat mengenal dan menghargai sejarah perjuangan bangsa. Secara keseluruhan, kegiatan lomba 17 Agustus di Kelurahan Rawa Buaya tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga merupakan perayaan yang memperkuat identitas dan kebersamaan masyarakat.
- Mengikuti Kegiatan Rangkaian Acara 17 Agustus 1945 Bersama Anak -- Anak Disabilitas Di RPTRA CABE RAWIT
Kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus sangat berarti, terutama ketika melibatkan anak-anak disabilitas. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif dan penuh kasih. Anak-anak disabilitas berkesempatan untuk ikut serta dalam berbagai lomba dan aktivitas yang dirancang khusus agar dapat diakses oleh semua. Misalnya, lomba seni, permainan tradisional, dan kegiatan kreatif lainnya yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat mereka. Keterlibatan ini memberikan rasa percaya diri dan kebanggaan bagi mereka.
Acara ini juga menciptakan suasana kebersamaan yang hangat. Melihat anak-anak dari berbagai latar belakang berinteraksi dan bersenang-senang bersama adalah pemandangan yang sangat menggembirakan. Kegiatan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghargai, serta memperkuat rasa persatuan di antara semua peserta. Kegiatan ini memiliki makna yang dalam, yaitu menunjukkan bahwa setiap anak, terlepas dari kondisi fisik atau mental mereka, memiliki hak untuk merayakan kemerdekaan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Harapan ke depan adalah agar lebih banyak acara serupa diadakan, sehingga anak-anak disabilitas dapat terus merasakan kebahagiaan dan dukungan dari masyarakat. ecara keseluruhan, mengikuti rangkaian acara 17 Agustus bersama anak-anak disabilitas adalah pengalaman yang berharga, yang tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi juga merayakan keberagaman dan inklusi dalam masyarakat.
- Mengadakan Lomba 17 Agustus 1945 Di RPTRA SUGRIWA
Mengadakan lomba dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus adalah tradisi yang sangat berharga. Kegiatan ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga dan menciptakan suasana yang penuh keceriaan. Lomba-lomba yang diadakan, seperti makan kerupuk, memindahkan bendera,menjatuhkan snack,memindahkan karet, dan membaca teks proklamasi bertujuan untuk meningkatkan semangat kebersamaan dan persatuan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perayaan, sehingga menciptakan rasa memiliki terhadap momen bersejarah ini.
Dalam persiapan lomba, panitia biasanya melakukan berbagai langkah, mulai dari pengumuman lomba, pendaftaran peserta, hingga penyiapan tempat dan perlengkapan. Kegiatan ini melibatkan banyak pihak, termasuk anak -- anak  yang semuanya berkontribusi untuk memastikan acara berjalan lancar dan meriah. Secara keseluruhan, mengadakan lomba 17 Agustus adalah cara yang efektif untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang menyenangkan yang bermakna. Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H