Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cermin dan Legenda di Balik Katoptrofobia

5 Agustus 2024   12:09 Diperbarui: 5 Agustus 2024   12:31 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/3/

Cermin juga kerap menjadi media dalam menasihati seseorang atau sekelompok orang dalam peribahasa. Ada beberapa peribahasa yang memuat kata cermin dan bertumpu pada kata itu untuk menguatkan makna pepatah. Berikut contohnya.

1. Becermin di air keruh. Peribahasa ini bermakna "mencontohkan perbuatan yang kurang baik".

2. Buruk muka cermin dibelah. Artinya, "karena kebodohan atau kesalahan sendiri, orang lain yang sipersalahkan".

3. Daripada hidup becermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah. Maknanya, "lebih baik mati daripada hidup menanggung malu".

4. Datar bak lantai papan, licin bak dinding cermin. Peribahasa ini bermakna "keputusan yang sangat adil".

5. Jangan becermin di air keruh. Artinya, "jangan meniru perbuatan yang buruk atau tidak baik".

Dari peribahasa-peribahasa di atas kita dapat mengetahui bahwa cermin punya posisi yang unik dan strategis dalam tradisi luhur para leluhur kita. Tatkala menasihati orang lain, tidak main tunjuk buruk laku orang, tetapi mengambil cermin sebagai ibarat.

Namun, jangan katakan peribahasa "buruk muka cermin dibelah" kepada orang yang mengidap katoptrofobia. Kasihan. Nanti mereka makin dirajam rasa takut, sampai-sampai lutut mereka goyah dan tungkai mereka tak sanggup lagi menopang tubuh.

Jangan pula sombong diri dengan mengatakan tidak takut akan takhayul cermin. Coba saja bangun dinihari, kira-kira pukul dua malam, langsung berjalan ke cermin, dan lihat apa atau siapa yang ada di dalam cermin. Jangan sampai ada bayangan orang atau roh lain di belakang bayangan kamu. 

Atau, jangan-jangan bukan bayangan kamu yang ada di dalam cermin. Oh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun