Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jangan Cari Istilah Intelijen Ini di KBBI

1 Agustus 2024   13:17 Diperbarui: 1 Agustus 2024   15:54 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intelijen yang bertugas di lapangan (Gambar: Dokpri/Yudi Irawan)

/1/

Jika kamu seorang intelijen atau mahasiswa yang ingin mencari definisi istilah dalam dunia intelijen, jangan cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bukan apa-apa. Kasihan, bisa-bisa kamu kecele berat.

Kenapa kasihan? Begini, Sobat. Istilah dunia intelijen dalam KBBI, baik daring maupun luring, masih sangat terbatas. Tidak percaya? Cek sendiri di KBBI daring. Buka KBBI, lalu cari arti kata yang berkaitan dengan dunia intelijen.

Begitu kamu mengetikkan kata "intelijen" di peramban, kamu akan mendapatkan makna yang sangat minimalis. Definisi inteljen dalam KBBI Daring adalah "orang yang bertugas mencari atau mengamat-ngamati seseorang; dinas rahasia".

Ya, sesederhana itu.

Sekarang coba bandingkan dengan definisi intelijen dalam bahasa Inggris. Sungguh jauh panggang dari api. Silakan buka kamus Merriam-Webster, sekadar contoh, dan ketiklah kata intelligence. 

Tidak seberapa lama akan muncul delapan pengertian, yakni (1) kemampuan belajar, memahami, atau menghadapi situasi baru atau situasi yang sulit; (2) kemampuan menerapkan pengetahuan untuk memanipulasi lingkungan atau berpikir abstrak yang diukur dengan kriteria objektif; (3) ketajaman mental; (4) informasi mengenai musuh, kemungkinan musuh, atau suatu daerah; (5) tindakan pemahaman; (6) kemampuan menjalankan fungsi komputer; (7) pikiran yang cerdas; dan (8) entitas intelijen.

Pada KBBI Daring, definisi intelijen terbatas pada intelijen sebagai kegiatan. KBBI tidak membuka ruang untuk menambah definisi intelijen yang berhubungan dengan intelijen sebagai pengetahuan dan intelijen sebagai organisasi.

Definisi intelijen dalam KBBI terlalu ringkas dan tidak tedas menyibak makna kata intelijen.

Lalu, apa itu intelijen?

Bagi Shulky dan Schmeitt, dalam Silent Warfare: Understanding The World of Intelligence (2002 hlm. 1--2), intelijen ialah "informasi yang relevan bagi formulasi dan implementasi kebijakan pemerintah untuk mengejar kepentingan keamanan nasional dan menghadapi potensi ancaman aktual dari lawan".

Adapun Sherman Kent, bisa dilihihat dalam Strategic Intelligence for American World Policy (1949: ix), mendefinisikan intelijen sebagai "pengetahuan, jenis organisasi yang menghasilkan pengetahuan, dan kegiatan organisasi itu".

Lain padang lain belalang, lain Sherman Kent lain Makmur Supriyanto. Bagi Makmur,  dalam Tentang Ilmu Pertahanan (2014: 290), intelijen ialah "hal yang sangat dibutuhkan oleh individu, pejabat, dan institusi terkait pada tataran kebijakan, strategi, dan operasi militer".

Bagaimana dengan definisi intelijen "di mata" negara?

Kita bisa merujuk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Definisi intelijen dalam undang-undang tersebut adalah "pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan, strategi nasional, dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional".

Bertumpu pada jabaran di atas, pengertian intelijen di KBBI dapat ditambah atau diubah menjadi:

(1) proses mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi; 

(2) pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan, strategi nasional, dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional; 

(3) semua informasi yang sudah diolah sebagai bahan perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan; 

(4) semua usaha, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan penyelenggaraan fungsi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan; 

(5) dinas rahasia; badan yang digunakan sebagai wadah yang diberi tugas dan kewenangan untuk menyelenggarakan fungsi dan aktivitas intelijen; 

(6) kemampuan belajar, memahami, atau menghadapi situasi baru atau situasi yang sulit; 

(7) orang yang bertugas mencari atau mengamat-amati seseorang; 

(8) kekuatan mental dan ketajaman pikiran, dan (9) produk yang dihasilkan dari pengumpulan, perangkaian, pengevaluasian, penganalisisan, pengintegrasian, dan penginterpretasian dari seluruh informasi yang berhasil didapatkan terkait dengan isu keamanan nasional.

Jadi, bukan sekadar "orang yang bertugas mencari atau mengamat-ngamati seseorang; dinas rahasia".

/2/

Sekarang, mari kita tilik kata turunan intelijen dalam KBBI Daring. Jangan syok atau kaget, Sobat, jika mendapati fakta bahwa hanya ada tiga kata turunan dari intelijen, yakni (1) intelijen pasar; (2) intelijen taktis; (3) intelijen tempur.

Jika kita ingin memperkaya bentukan atau turunan kata intelijen, kita bisa menambah gabungan kata yang ada dengan istilah-istilah berikut.

1. Intelijen bisnis: suatu sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan yang ditampilkan dalam format laporan yang mudah dipahami, komprehensif, dan akurat untuk mengukur, menganalisis, dan memantau operasional bisnis.

2. Intelijen kejaksaan: penyelenggara intelijen negara dalam rangka penegakan hukum di Indonesia.

3. Intelijen kepolisian: intelijen negara yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

4. Intelijen militer: intelijen yang bertugas menyelenggarakan kegiatan dan operasi intelijen strategis serta pembinaan kekuatan dan kemampuan intelijen strategis dalam mendukung tugas pokok TNI.

5. Intelijen negara: penyelenggara intelijen sebagai bagian integral dari sistem keamanan nasional yang berwenang menyelenggarakan fungsi dan kegiatan intelijen negara.

6. Intelijen pertahanan: intelijen militer.

7. Intelijen siber: bentuk aktivitas intelijen yang dilakukan melalui jaringan komputer di dunia siber.

8. Intelijen strategis: pengetahuan yang harus dimiliki oleh petinggi sipil dan militer suatu negara untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan nasional.

9. Intelijen yustisia: intelijen yang bertugas di kementerian atau lembaga nonkementerian seperti intelijen pemasyarakatan, intelijen bea cukai, dan intelijen keimigrasian.

/3/

Istiah dunia intelijen sebenarnya sangat banyak, baik istilah taktis maupun teoretis. Istilah-istilah itu apabila dimasukkan ke dalam KBBI akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

Ridlwan Habib, dalam buku Menyingkap Selubung Intelijen, menyuguhkan istilah-istilah dalam dunia intelijen yang kerap digunakan oleh insan intelijen.

10. Agen celaka: agen penyesat.

11. Agen daerah: agen yang bertugas di daerah, dalam negara federal di negara bagian, untuk memberikan informasi tentang pertanian dan perekonomian.

12. Agen hidup: agen yang telah kembali dari wilayah musuh dengan membawa informasi rahasia atau rahasia musuh yang amat penting.

13. Agen khusus: agen yang khusus bekerja di lembaga atau dinas intelijen, seperti di BIN atau FBI.

14. Agen kurir: agen yang bertindak sebagai kurir dari petugas kasus ke agen di daerah atau negara sasaran.

15. Agen lokal (local agent): warga biasa dari orang lokal di wilayah musuh yang direkrut menjadi agen untuk memata-matai pergerakan dan perkembangan musuh.

16. Agen muncikari: agen yang mengemban tugas khusus untuk membunuh karakter tokoh tertentu.

17. Agen orang dalam (inside agent): prajurit musuh atau agen intelijen musuh yang direkrut untuk mengetahui kemampuan dan strategi perang yang dimiliki oleh musuh.

18. Agen pemengaruh: orang yang bekerja di pemerintahan atau media di negara target untuk memengaruhi kebijakan nasional.

19. Agen pendukung: agen yang khusus direkrut untuk dimanfaatkan jasanya demi kelancaran kegiatan atau operasi rahasia dari aspek dukungan fasilitas dan pengamanan pelaksanaan operasi.

20. Agen pengelana: agen yang berkeliling secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan untuk mengawasi para agen pengumpul informasi bekerja sebagaimana mestinya.

21. Agen pengendali: agen yang bertanggung jawab besar untuk mengendalikan operasi intelijen yang dilakukan oleh agen lapangan.

22. Agen penyesat: mata-mata yang bertugas menaja informasi palsu atau melakukan tipuan untuk mengelabui agen intelijen musuh sehingga mendapat informasi yang menyesatkan.

23. Agen propaganda: agen yang bertugas melakukan propaganfa di daerah musuh, seperti propaganda paham, pendapat, dan lain-lain, baik benar ataupun salah, dengan tujuan meyakinkan orang-orang untuk memercayai atau melakukan tindakan tertentu.

24. Agen provokator: agen yang bertugas untuk bergaul dengan orang-orang yang dicurigai, berpura-pura bersimpati dengan tujuan mereka, lalu menghasut mereka melakukan tindakan yang memberatkan.

25. Agen sabotase: agen yang bertugas melakukan sabotase berupa pemusnahan fasilitas militer, transportasi, perhubungan, atau pengangkutan wilayah musuh.

26. Agen spionase: agen yang bertugas untuk mencari dan mengumpulkan bahan dan keterangan yang diperlukan oleh lembaga intelijen atau klien.

27. Agen tanam: agen yang bertugas menyusuk ke dalam wilayah atau organisasi tertentu dalam jangka waktu yang lama dan baru mendapatkan penugasan apabila waktunya dianggap sudah tepat.

28. Agen teror: agen yang bertugas melakukan teror di negara sasaran, seperti melakukan pembunuhan terhadap target tertentu di dalam negara tersebut yang dapat menimbulkan kecemasan.

29. Analisis intelijen: penerapan metode kognitif individu dan kolektif untuk menimbang data dan menguji hipotesis dalam konteks sosio-budaya rahasia.

30. Badan intelijen: badan pemerintah yang bertanggung jawab mengumpulkan, menganalisis, memata-matai, dan mengeksploitasi informasi intelijen guna mendukung tujuan penegakan hukum, keamanan nasional, pertahanan, dan kebijakan luar negeri.

31. Bias hasil (outcome bias): bias yang terjadi ketika hasil suatu keputusan digunakan untuk menentukan kualitas keputusan itu, padahal hasilnya tidak diketahui pada saat keputusan itu diambil.

32. Bias ketersediaan (availability bias): bias yang terjadi saat analis mendasarkan penilaiannya pada kemungkinan kejadian suatu peristiwa berdasarkan peristiwa yang paling mudah diingat

33. Drop hidup (live drop): teknik pertukaran data atau informasi antara dua agen dengan cara bertemu langsung atau bertatap muka.

34. Drop mati (dead drop): teknik pertukaran data yang dilakukan tanpa pertemuan antara pengirim dan penerima data di lokasi rahasia tempat material data dapat ditinggalkan untuk diambil oleh penerima data.

35. Entitas palsu: gambar atau rekaman yang telah diubah atau dimanipulasi secara meyakinkan untuk menggambarkan seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan atau dikatakan.

36. Intelijen politik: salah satu alat penting dalam kebijakan luar negeri suatu negara yang bertujuan mengumpulkan, menganalisis, dan menyediakan informasi tentang keadaan politik, kebijakan luar negeri, dan dinamika politik domestik di negara-negara lain.

37. Kontra intelijen: upaya pencegatan dan pencegahan agar pihak musuh tidak mendapatkan informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional, termasuk tindakan memberikan informasi palsu, semu, atau sesat bagi pihak musuh.

38. Operasi intelijen: operasi yang digelar untuk melakukan pengintaian, penyidikan, dan propaganda.

39. Operasi klandestin: kegiatan intelijen yang dilakukan secara rahasia oleh badan intelijen, mencakup pengumpulan intelijen, kontra intelijen, dan tindakan rahasia.

40. Pendadakan strategis: peristwa yang terjadi karena pemimpin gagal mengenali ancaman, memberikan prioritas pada ancaman ketika ancaman tersebut dikenali, atau memobilisasi sumber daya untuk menghadapi ancaman itu.

41. Petugas kasus (case officer): petugas atau staf kantor intelijen yang bertanggung jawab mengelola agen dan mengendalikan operasi intelijen.

42. Rumah aman (safe house): rumah yang aman digunakan sebagai tempat operasi intelijen dikendalikan.

43. Siklus intelijen: (1) indikasi dari intelijen konsumen atau klien mengenai jenis informasi yang dibutuhkan; (2) metode yang digunakan analis intelijen untuk memproses informasi mentah menjadi produk intelijen.

44. Sumber terbuka: metode penelitian dan pengembangan dengan melakukan kajian atau riset dari sumber-sumber yang terbuka, seperti situs web kompetitor, berita-berita di media massa, dan kabar saja yang berkaitan dengan produk kompetitor.

45. Sumber tertutup: metode ini membutuhkan rekrutmen atau jaringan aset mata-mata, adapun rekrutmen terbaik adalah orang-orang yang memang sudah bekerja di dalam perusahaan kompetitor.

46. Temu papas (brush pass): teknik pertukaran data yang dilakukan dengan cara bertemu atau berpapasan dalam waktu yang singkat karena ada sesuatu yang disampaikan oleh agen pengendali kepada agen lapangan atau sebaliknya.

47. Tindakan terselubung: persuasi, propaganda, dan tindakan militer yang bertujuan mengurangi niat pihak musuh untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan keamanan nasional.

48. Tos kaki (foot toss): teknik pertukaran data antara agen pengirim dan penerima data dengan cara berpapasan dan bersentuhan langsung, biasanya dilakukan di lokasi yang banyak orang berlalu lalang atau di tengah keramaian.

49. Tos mobil (car toss); teknik pertukaran data antara agen pengirim dan penerima data yang dilakukan dengan cara mobil bersisian dan dalam seketika data dipindahkan, bertemu di parkiran yang disepakati, pengirim data memasukkan data ke dalam mobil penerima data lewat kaca jendela yang dibiarkan sedikit terbuka, atau bertukar mobil.

Sungguh, jika definisi intelijen ditambah dan 45 istilah intelijen dimasukkan ke dalam KBBI maka gudang kosakata bahasa Indonesia niscaya bertambah. [kp]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun