Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kuat Ma'ruf, dari Salam Cinta ke Laporkan Hakim Ketua

14 Februari 2023   14:54 Diperbarui: 14 Februari 2023   14:59 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuat Ma'ruf (Foto: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

DUA KALI. Ya, dua kali Kuat beraksi kirim salam cinta ala Korea. Momen pertama terjadi pada waktu ia bersaksi dalam sidang Bharada E. Kala itu, 5 November 2022.

Gara-garanya sepele. Pengunjung sidang riuh memanggil namanya. Bagai selebritas tenar, Kuat langsung berbalik dan menghadap pengunjung. Ia kirim tanda jari ala Korea ke arah pengunjung sidang.

Peristiwa kedua terjadi hari ini, 14 Februari 2023. Bertepatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang. Kuat memasuki ruang sidang sambil berkirim salam cinta ala Korea kepada pengunjung. Sesudahnya, ia duduk tenang di kursi terdakwa,

Morgan Simanjuntak, anggota majelis hakim, kemudian menyatakan bahwa Kuat tidak sopan selama menjalani persidangan. Sikap tidak sopan itu ternyata menjadi petaka bagi Kuat.

"Karena terdakwa tidak sopan di persidangan," kata Hakim Anggota Morgan ketika membacakan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/2).

Kuat Ma'ruf (Foto: Kompas.com/Kristianto Purnomo)
Kuat Ma'ruf (Foto: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Berkali-kali Mengaku Lupa

DAYA INGAT Kuat patut diacungi jempol. Khususnya, ingatan pada kata "lupa". Acapkali ditanya oleh hakim, Kuat dengan lekas dan lugas menjawab "lupa". Saat ditanya mengapa ia menutup gorden jendela di lantai dua lokasi pembunuhan, ia dengan enteng bilang "lupa".

Konsistensi mengatakan lupa ternyata berbeda dengan konsistensi berbohong. Hakim menyebut, Kuat tidak konsisten dalam urusan berbohong. Sampai-sampai hakim menegur dan menyindir Kuat dengan frasa 'buta tuli'.

Hal itu terjadi pada Senin (5/12/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada waktu itu, Kuat mengaku melihat Sambo menembak tembok setelah Bharada Eliezer menembak Brigadir J.

"Sebentar," sela Hakim Ketua Wahyu. "Sebelum nembak tembok, kapan dia [Ferdy Sambo] menembak Yosua?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun