Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anak Bawang dan Penindasan Senior

15 April 2021   22:57 Diperbarui: 15 April 2021   23:43 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada kata tetapi dalam urusan menghormati tamu," ujar Lema. "Minumlah!"

Lelaki itu mengangguk. Ia angkat cangkir, pelan-pelan menciumi aromi kopi, lalu menyeruput sepenuh hati. "Hmmm!" Ia berhenti sejenak, seruput lagi. "Persis aroma dan rasa kopi kalosi."

"Kiriman bosmu untuk bosku."

"Pantas!" Setelah meletakkan cangkir, ia menelengkan kepala. Celingak-celinguk. "Mana bosmu?"

"Ada apa?"

"Ditanya bukannya menjawab, malah balas bertanya."

Lema tersenyum. "Kebiasaan lama. Bawaan orok!"

"Semula aku ingin bertemu bosmu. Aku ingin minta saran. Aku tidak tahu apa yang harus atau akan kulakukan. Bete aku menghadapi teman kantorku yang otoriter!"

Lema terkinjat. "Sependek ingatanku, bosmu cukup demokratis."

"Bosku memang demokratis," ujar lelaki berambut sarang lebah itu. "Seniorku tidak. Kalau saja kamu lihat gaya seniorku setiap hari, berat badanmu bisa melorot dalam seminggu. Bayangkan. Aku sudah lima bulan bekerja, tetapi masih dianggap anak bawang." Ia mengembuskan napas keras-keras, seakan-akan lewat napas itu seluruh bebannya luruh. "Kalau disangka bau badan atau bau mulut, aku terima saja. Ini tidak!"

"Kenapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun