Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Petuah Leluhur dan Bom Bunuh Diri di Gerbang Katedral Makassar

28 Maret 2021   16:01 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:22 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Katedral Makassar atau Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus pada 1900--1919 (Foto: Tropenmuseum)

Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus, kita kenal juga dengan sebutan Gereja Katedral Makassar, adalah tonggak toleransi yang terpancang sejak ratusan tahun lalu. Nilai sipakatau dalam appaka sulapak jelas memastikan pentingnya saling memanusiakan.

Maka dari itu, bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tidak bisa diterima. Apa pun alasannya, sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai kemanusiaan. Siapa pun pelakunya, telah mencederai nilai-nilai keberagaman dalam keberagamaan.

Akhirulkalam, mari berdoa sepenuh khidmat. Semoga seluruh korban akibat ledakan bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar lekas pulih.

Damai itu menenangkan dan menyenangkan.

Salam takzim, Khrisna Pabichara (Twitter/IG: @1bichara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun