Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Gapura Tahun Baru

31 Desember 2020   22:36 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:55 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


~kepada Amel

/1/

Kita bisa gila karena desakan harapan
abai pada kenyataan di depan mata
kita pulang ke pangkuan cita-cita
Penyatuan Kita--yang selalu bara.

Kita akan gila karena perubahan
padahal hanya tahun yang berganti
kita kembali ke pelukan tabah--
yang saban hari terus menyusut.

Kita selalu punya banyak waktu
mendengarkan lengking trompet
dan bibir kita berbagi hangat

Kita selalu punya banyak jalan
melarikan dan melarakan luka
sebab kita mahir pura-pura lupa.

/2/

Kadang kita rindu pada tahun baru
yang bebas dari guyuran nestapa
langit di atas kita berkaca-kaca
menyodorkan tagihan duka.

Kita lupa diri menari semalaman
menikmati dentum petasan
menghalau denyar gusar
membilang utang demi utang

Kadang langit demikian menyebalkan
semenyebalkan teman dan kerabat
yang kukuh meminta buku gratis.

Kenapa hujan kian menjengkelkan
semenjengkelkan token listrik
semenjengkelkan sewa kontrakan

/3/

Kepedihan membiarkan kita terkapar
sendu merajam sendi-sendi kita
duka mengusap ubun-ubun kita
tahun ini masih seperti tahun lalu

Maka kita biarkan Kesedihan berdendang
seperti televisi yang terus menyanyi
lalu kita mendengkur di depannya
memeluk harapan tahun baru

Kesedihan begitu tenang menyapa kita
setenang puisi penuh air mata
yang terbaca letik kembang api

Maka kita harus mau dan mampu
menukar larik-larik luka
            dengan hangat doa-doa

2020

Gambar: beritagar.id
Gambar: beritagar.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun