Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tiga Kaidah Swasunting

2 Desember 2020   13:05 Diperbarui: 2 Desember 2020   22:33 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatikan: Aku sudah makan Ibu. Akibat tidak menggunakan tanda koma (,) setelah kata makan maka makna kata bergeser sangat jauh. Semula penulis bermaksud menyajikan kabar bahwa si pengujar sudah makan, ternyata malah menjadi "sudah makan Ibu".

Sadis, ibu sendiri tega dimakan. Durhaka banget.

Simak perbedaannya. Aku sudah makan, Ibu. Sungguh jauh gula dari semut, bukan? Lantaran tanda koma (,) abai dibubuhkan, makna kalimat bisa bergeser sangat jauh dari sasaran. Maka dari itu, Kawan, jangan remehkan tanda baca.

Kesalahan ringan, tetapi fatal, juga kerap terjadi dalam penulisan kata ulang berimbuhan. Jika kita mengulang satu kata dan membubuhkan imbuhan, tanda hubung (-) mesti kita gunakan. Misalnya: pukul-memukul, tulis-menulis, dan peluk-pelukan. 

Akhirnya kita tiba pada kaidah ketiga, yaitu menyelami konteks kalimat. Tatkala kita menyunting nas, mau tidak mau kita mesti membaca tulisan secara utuh. Selanjutnya, mengurai kalimat supaya tidak tersesat saat menyunting.

Perhatikan contoh ini. Dari sana rupanya bermula sepak terjang Maradona. Simaklah peletakan dan penggunaan kata rupanya di dalam kalimat. Kata rupa bermakna 'tampang muka, raut muka, atau roman muka'. Kalimat menjadi kacau gara-gara kehadiran rupanya.

Jikalau kita menginginkan makna "jika menilik bentuk atau keadaannya" maka kata yang tepat adalah rupa-rupanya. Remeh, tetapi tidak receh. Camkan: rupa-rupanya semakna dengan agaknya, kelihatannya, atau tampaknya. Semakna pula dengan kiranya, syahdan, atau konon.

Oke, Sobat. Sampai di sini dulu perbincangan kita tentang kaidah swasunting. Moga-moga berguna.

Salam takzim, Khrisna Pabichara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun