Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mantra Opa Tjiptadinata: Menulis Itu Kebutuhan Jiwa

26 September 2020   21:26 Diperbarui: 26 September 2020   21:49 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa beliau menyebut "menulis itu kebutuhan jiwa"? 

Begini, Kawan. Banyak riset yang membuktikan bahwa menulis setiap hari sangat berguna bagi kita.

Dokumen Olah Pribadi
Dokumen Olah Pribadi
Pertama, terampil menyelesaikan masalah. Bisa begitu? Ya. Setiap Anda menulis, Anda niscaya dipengaruhi oleh dua hal. Problem dan solusi. Jika Anda menulis setiap hari, otak Anda akan terbiasa bekerja keras. Tidak sengklek, apalagi bergeser hingga ke dengkul.

Kedua, meningkatkan daya ingat. Benar begitu? Ya. Selama Anda menulis setiap hari, selama itu pula daya ingat Anda terasah. Baca saja tulisan Opa Tjipta. Beliau dapat dengan apik menceritakan kisah atau kejadian puluhan tahun dengan runut dan runtun. Sekalian baca juga tulisan Oma Roselina Effendi.

Ketiga, memperbaiki suasana hati. Begitukah? Ya. Apabila Anda terbiasa menulis setiap hari maka Anda akan terbiasa pula menumpahkan galau, risau, cemas, tawa, air mata, atau luka mahaluka. Itu sangat menyehatkan. Semarah apa pun Anda, tidak mungkin Anda mengetik dengan kepalan tinju.

Menulis itu kebutuhan jiwa. Mantra yang sangat berguna. Merapalnya mudah, praktiknya susah. Bagi Anda. Bagi Opa Tjipta, tidak. Beliau menulis tiap hari dan sekarang sudah menghasilkan lebih dari 5.000 artikel. Lebih pasnya, 5.076 hingga tulisan ini tayang. Luar biadab untuk penulis seusia beliau.

Pasangan Kompasianer Teladan Abad Ini (Foto: Dokumen Tjiptadinata Effendi)
Pasangan Kompasianer Teladan Abad Ini (Foto: Dokumen Tjiptadinata Effendi)
Apakah saya juga menulis setiap hari? Ya. Cuma sering bolos dari Kompasiana. Maklum saja, saya harus menganggit buku setidaknya satu buku dalam setahun. Harapan yang saya buhul hari ini ialah semoga saya bisa seperti Opa Tjipta: menulis tanpa peduli usia.

Anda juga bisa begitu. Luangkan saja waktu setidaknya satu jam tiap hari. Jadilah satu artikel. Tata waktu Anda. Atur waktu Anda. Bukan dibalik. Anda yang ditata dan diatur waktu. Saya yakin Anda bisa. Saya sangat yakin. Hanya saja, keyakinan kerap mesti dibarengi oleh kemauan.

O ya, mantra itu beliau tuturkan kepada saya di kolom komentar. Silakan Anda sambangi sendiri jika ingin memungut mantra itu secara langsung. Mantranya ada di artikel ini: Menulis adalah Terapi Jiwa.

Tugas saya sudah kelar. Saya wajib menyampaikan mantra Opa Tjipta kepada Anda. Semoga Anda mau mengingat, menyimpan, dan memeramnya di tempurung kepala. Itu sangat bagus. Pasti lebih bagus lagi kalau Anda praktikkan.

Bagaimana dengan Engkong Felix? Mohon maaf. Nganu. Ah, nga-nga-nu-nu. Aduh, entah kenapa saya tiba-tiba gagap dan gugup. Pasti gara-gara kertas kerja linguistik yang belum kelar.

Salam takzim, Khrisna Pabichara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun