Lihat juga kata teperlus dan teserling. Bayangkan Anda menaja kalimat seperti ini: Aku tidak ingin teperlus dua kali ke dalam lubang lara yang sama. Bisa juga: Engkau akan teserling ke dalam lubang rindu yang sangat dalam. Asyik, kan? Jangan pakai terperosok atau terjatuh melulu. Bahasa Indonesia itu kaya, Sobat.
Ayo, simak juga tabel berikut.
Baca juga : Penggunaan Imbuhan Kata yang Sampai Saat ini Salah Kaprah
Mari kita buktikan alangkah indahnya taman bunga bernama Bahasa Indonesia. Keningnya berkerut. Ya, itulah kalimat yang biasa kita gubah. Cobalah sesekali lakukan variasi. Keningnya bekernyut. Ai, ada rasa berbeda. Jika Anda melakukan hal demikian, Anda berjasa melestarikan bahasa persatuan.
Kalau mau menyelami cara menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang kaya, silakan mampir ke artikel ini. Lima menit pun cukup. Menulis dalam Bahasa Indonesia yang Kaya.
Sudah, ya. Lema sedang merintih. Mungkin konser keroncong di perutnya sudah bermula. Mungkin hatinya tengah bekertak-kertak diamuk rindu.
Salam takzim, Khrisna Pabichara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H