Istilah kedua yang sempat menggelitik khalayak adalah "check-out". Mas Poyu menganjurkan agar Partai Demokrat "check-out" saja dari koalisi karena minim kontribusi. Terang saja banyak kolega di koalisi yang tersinggung, terutama dari Partai Demokrat.
Meski begitu, Partai Gerindra selaku poros utama dari koalisi sepertinya tidak memahami esensi guyonan beliau. Meskipun guyon, Mas Poyu seolah-olah merendahkan koalisinya sendiri. Pemilihan istilah check-out jelas-jelas pertanda bahwa koalisi pengusung pasangan Prabowo-Sandi tak lebih dari sebuah hotel.
Mengapa demikian? Alasannya mudah dicerna. Setelah check-in mengusung pasangan Capres-Cawapres, silakan keluar sesuka hati. Ibarat kata, koalisi hanyalah persinggahan semata. Tiada beda dengan melancong ke suatu tempat dan terpaksa menginap di tempat sementara. Urusan kelar, langsung keluar.
Setan-Setan Kurap
Istilah yang meluncur deras dari bibir Mas Poyu ini masih merupakan serangan terhadap rekan-rekannya sendiri. Ia menyebut teman-teman gengnya yang menerima hasil Pilpres dan Pileg 2019 adalah setan-setan kurap. Jika setia pada koalisi, begitu kira-kira isi batok kepala doi, maka menolak hasil Pilpres berarti menolak hasil Pileg.
Bukan rahasia lagi bahwa ada partai dalam koalisi yang mendukung argumen pemilu curang, tetapi menerima hasil pileg. Mardani Ali Sera, sang inisiator tagar 2019 Ganti Presiden, pernah keceplosan menyatakan hal seperti itu. Dengan kata lain, PKS tunduk pada hasil hitung cepat terkait Pileg 2019.
Inilah yang membuat mulut Mas Poyu mendadak gatal. Lidahnya pun menari lincah sampai keluarlah istilah setan-setan kurap. Jelas sindiran itu ia tujukan kepada orang-orang di sekitar Pak Prabowo.
Belum Tentu Situ Menang Matematika Lawan Saya
Inilah kalimat yang paling lekat dalam ingatan saya. Saat itu, dalam sebuah bincang santai di Mata Najwa, Mas Poyu meledek Rizal Mallarangeng.Â
Ada indikasi Pak Rizal yang membuat Mas Poyu kebakaran alis, sebab beliau tidak punya jenggot yang bisa ditamsilkan jika marah, karena menuding Mas Poyu tak paham metodologi hitung cepat.
Dengan blak-blakan, Mas Poyu meledek Pak Rizal. Ia tandaskan bahwa nilai statistikanya semasa S-1 dan S-2 selalu A. Ada unsur sengak atau songong di sana, tetapi yang tampak jelas lucu belaka. Faktanya, Pak Rizal dan beberapa panelis masam-mesem.