Contohnya dapat kita lihat pada kalimat berikut. (13) Pembukaan Liga 1 Indonesia berjalan dengan aman. Berdasarkan contoh tersebut dapat kita ketahui bahwa peristiwa pembukaan Liga 1 Indonesia berlangsung secara aman. Di samping itu, makna dengan pada contoh (13) bukanlah "bersama". Mana bisa "Si Aman" melenggang begitu saja di lapangan sepak bola ketika dua kesebelasan sedang bertanding. Lagi pula, siapa yang berjalan bersama "Si Aman"?
Hal serupa dapat kita cermati pada kalimat berikut. (14) Duduklah dengan sopan. Makna dengan dalam contoh (14) bukan berarti 'tamu diminta duduk bersama si sopan', melainkan imbauan supaya 'tamu duduk secara sopan'.
Makna kelima adalah 'kesesuaian atau ketidaksesuaian'. Sebagian orang menghindari kalimat panjang sekalipun kalimat pendek yang mereka susun kurang sempurna. Ada beberapa kata yang mesti diikuti oleh pelengkap. Nah, pelengkap itu harus diawali oleh kata dengan.
Mari kita ulik kalimat berikut. (15) Pernyataan Pak Kades bertentangan dengan fakta di lapangan. Kita tidak mungkin menghentikan kalimat pada kata "bertentangan", sebab kata itu mengalamatkan 'ketidaksesuaian'. Suka tidak suka harus kita sempurnakan dengan pelengkap yang didahului oleh kata dengan.
Tilik pula kalimat berikut. (16) Aku setuju. Kata setuju pada contoh (16) menyatakan 'kesesuaian'. Pertanyaannya, apa yang disetujui oleh "si aku"? Sungguhpun ada penanda terkait apa yang disetujui oleh "si aku" lewat kalimat sebelumnya, kalimat tersebut belum sempurna.
Coba bandingkan dengan kalimat ini. (17) Aku setuju dengan saranmu itu. Pada contoh (17) terlihat sesuatu yang disetujui, walaupun ada yang terasa someng atau ganjil. Penggunaan "itu" mesti diterakan dengan hati-hati. Harus ada pernyataan yang mendahului atau mengikuti.
Apakah ada di antara kelima makna kata dengan di atas yang seturut, setara, atau setaraf dengan kata sama? Silakan dirasa-rasa sendiri. Cobalah sesekali merangkai kalimat yang seluruh kata dengan di dalamnya diganti dengan sama. Sulit, ya, pasti sulit.
Ada juga orang yang sering menanggalkan atau meninggalkan kata dengan pada kalimat yang seharusnya memakai dengan.Â
Bahkan, pada suatu ketika, ada guru yang keliru memberikan maklumat kepada anak didiknya. Coba perhatikan: (20) Buatlah kalimat yang sesuai contoh. Mestinya: (21) Buatlah kalimat yang sesuai dengan contoh. Gara-gara kurang sekata jadi cacat sekalimat.
Barangkali ada di antara kita yang menganggap kurang kata dengan hanyalah perkara receh. Ya, terserah elu. Namun, kalau kita ingin sedikit merenung maka kita akan menyadari bahwa kalimat bisa rusak tanpa kehadiran kata dengan.