Begini. Tidak usah marah meledak-ledak hanya lantaran diracah-racah cemburu. Yang mesti meledak-ledak itu semangat hidup, bukan marah.Â
Begini. Tidak usah terlalu berduka andaikan kalau cowokmu menikahi cewek lain. Bersyukur saja. Ia bukan jodohmu. Apakah  kalau kamu berduka selama berbulan-bulan dia akan peduli kepadamu? Apakah kamu ingin dia kembali kepadamu?Â
Tahan diri. Kesempatan hidup yang cuma sekali ini kok dihiasi kesedihan dan kemarahan melulu.Â
Coba pelesiran ke kuburan. Tengok makam sahabat atau kerabat. Lihat baik-baik. Apakah setelah wafat mereka kembali ke dunia, nongkrong di kedai kopi lagi, bikin status di Fesbuk lagi, menayangkan InstaStory lagi, atau tertidur sebelum magrib dan migrain setelah terbangun?Â
Jangan terlalu cerdas dalam menghadapi luka. Ditinggal kawin terus berpikir bunuh diri itu kelewatan. Terlalu cerdas sekaligus sangat cemen!
Jangan tiru Veronika, yang lebih memilih mati ketimbang menikmati hidup. Jatuh sekali, bangun. Jatuh lagi, bangun lagi. Jangan bosan mencoba.
Sebab, seperti pesan Seneca, bertahan hidup itu sulit. [*]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI