Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menunggu Kiprah Srikandi "Motocross" Indonesia

21 Agustus 2018   11:46 Diperbarui: 21 Agustus 2018   11:50 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Reli Indonesia JNE-Furukawa Battery berpose bersama Presdir JNE, M. Feriadi | Dokpri

Hal sama berlaku pada tiga pereli mobil, yakni Memen Harianto yang didampingi Rimhalsyah dan Lody Francis Natasha. Bukan sekadar adu cepat atau siapa yang lebih dahulu tiba di finis, melainkan sekaligus adu daya tahan. Baik daya tahan pengendara maupun yang dikendarai. Sepekan, tepatnya enam hari, tentu bukan waktu yang singkat. 

Apalagi sebelum berlaga tidak ada proses survei lokasi atau uji medan. Begitu balapan dimulai harus langsung tancap gas.

Tim Reli Indonesia JNE-Furukawa Battery berpose bersama Presdir JNE, M. Feriadi | Dokpri
Tim Reli Indonesia JNE-Furukawa Battery berpose bersama Presdir JNE, M. Feriadi | Dokpri

Tidak heran jika banyak penghadir mengulum senyum ketika Irma Ferdiana menceritakan pengalaman dikejar-kejar anjing ketika sedang berlomba di arena reli. Tidak heran pula jika banyak yang berdecak-decak tatkala Lody Natasha mengutarakan siap lahir dan batin mengarungi medan laga.

Konferensi pers akhirnya usai. Para kuli tinta sibuk menjepret para pembalap. Ada juga yang memilih memantau dari jauh dan diam-diam merekam peristiwa. Ada pula yang berdiri seraya memegangi cangkir teh.

Para Kompasianer sibuk mewawancarai petinggi JNE soal cara JNE nanti mengepak dan mengirim dua motor, satu mobil, dan satu mobil bus ke Thailand. Bukan apa-apa. Tidak boleh ada cacat selama pengiriman karena barang yang dikirim akan digunakan berlomba. Tidak boleh telat sebab pembalap tidak mungkin bertarung tanpa kendaraan.

Apakah tiga pereli mobil sanggup menggurat sejarah di Asia Cross Country Rally 2018? Kita tunggu sepak terjang mereka. Adakah dua srikandi pereli motor akan mengukir prestasi dengan tinta emas? 

Kita tunggu tarikan gas mereka.

Ribuan kilo harus ditempuh selama sepekan. Dari 12 hingga 18 Agustus 2018. Dari Thailand hingga Kamboja. Disepuh debu, dilulur lumpur, digaru batu, dan dibancuh air. Moga-moga bendera Merah Putih berkibar. Semoga Indonesia Raya berkumandang.

Selamat berjuang. Selamat baku balap.

Kandangrindu, 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun