Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Magnet Baru Barisan Penyihir Barcelona

27 Juli 2018   18:00 Diperbarui: 28 Juli 2018   11:17 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih dari sekadar klub. (Foto: fcbarcelona.com)

Gagal membujuk Griezmann dan merayu Willian merupakan tragedi saga transfer Barca pada musim ini. Griezmann bertahan di Atletico Madria, sedangkan Willian enggan meninggalkan Chelsea. Suka tidak suka, Malcom harus memenuhi ekspektasi penggemar.

Pemain berusia 21 tahun tersebut ditengarai merupakan perpaduan antara Neymar dan Willian. Ada juga yang mengidentikkannya dengan sang maestro, Lionel Messi. Walau begitu, Barcelona bukan Bordeaux. Malcom harus bekerja keras untuk menyingkirkan Dembele dan Alcacer.

Pada sisi lain, kepergian Xavi dan Iniesta justru membuka pintu bagi era baru Barcelona tanpa dua penyihir kreatif itu. Coutinho pasti terlecut untuk membuktikan bahwa harga dan kualitasnya sepadan. Hal sama berlaku pada Arthur dan Malcom. Begitu pula dengan Dembele.

Ketika Messi dan kolega merayakan gol (Sumber Foto: squawka.com)
Ketika Messi dan kolega merayakan gol (Sumber Foto: squawka.com)

Dengan atau tanpa Xavi dan Iniesta, Barca tetap mes que un club atau lebih dari sekadar klub.

3. Pembuktian Barisan Sakit Hati

Serdadu Barcelona memasuki musim baru dengan luka akibat Piala Dunia 2018 di Rusia. Tidak ada yang berpesta mengangkat piala selain Umtiti dan Dembele. Keduanya berhasil menapak tangga juara bersama timnas Prancis.

Messi, setelah kegagalan dan kekalahan menyakitkan di perdelapan final, kini berkonsentrasi penuh bagi prestasi klub. Meskipun baru memasuki usia ke-31, rasanya sudah kasip baginya untuk mengimpikan bermain atau juara di Piala Dunia 2022.

Suarez mengalami nasib serupa. Tidak berdaya melangkah ke babak final membuat penyerang asal Uruguay ini memusatkan fokus pada capaian klub. Musim lalu pundi-pundi golnya kalah jauh dibanding Messi, musim ini ia pasti ingin lebih.

Pique, Alba, dan Busquets pun sama. Mereka juga kandas di Rusia. Mereka juga merasakan perih dan pedih mengangkat koper lebih cepat. Mau tidak mau, semua kemampuan harus dikerahkan sepenuhnya bagi kegemilangan klub.

Coutinho sama saja. Takluk dan keok di Rusia walaupun ia bermain cemerlang bersama timnas Brasil. Gol indah dan gocekan mautnya tidak cukup mengantar negaranya hingga ke puncak. Sekarang tinggal beraksi sebaik mungkin bersama Blaugrana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun