2. Semenjak kamu pergi, tak sekali pun kamu berkabar.
Begitulah. Tidak sulit, kan? Kalau masih sulit, biasakan memakai pun dalam kalimat dan periksa ketepatan penggunaannya. Jangan takut salah. Tidak apa-apa salah berkali-kali, karena dari situ kita dapat kesempatan memperbaiki kesalahan.
Bagaimana dengan Pak Menteri? Beliau pasti arif dan bijak dalam menanggapi tulisan ini. Dan, kita mesti berterima kasih karena beliau sudah menunjukkan sesuatu yang mesti diperbaiki. Lagi pula, rasanya muskil tulisan ini dapat menemui beliau. Kendatipun ada yang meneruskan tulisan ini kepada beliau, belum tentu beliau baca.
Andaipun beliau baca, belum tentu penulisan partikel pun di akun Twitter beliau berubah. Kenapa begitu? [khrisna]
Kandangrindu, 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI