2. Biarpun kautolak berkali-kali, aku akan bertahan mencintaimu.
3. Bagaimanapun, aku telanjur cemburu.Â
4. Baik yang ditinggalkan maupun yang meninggalkan sama-sama berduka.
5. Aku tak peduli sekalipun kamu berlutut meminta maaf.
Oh ya, salah satu makna pun adalah juga. Jadi, pemakaian bagaimanapun juga merupakan pemborosan. Mubazir. Mending irit. Cemburu saja harus diirit, apalagi kata.Â
Jika kita baca 12 kata hubung tersebut dengan saksama, tidak ada kata siapapun di situ. Entah apa rujukan Pak Menteri sehingga menyangka penulisan siapapun sudah tepat.Â
Contoh penggunaannya dapat dilihat pada kalimat berikut.
1. Aku pun rindu kepadamu. [Aku juga ...]
2. Membaca perasaanku pun tak mampu, apalagi menjaga perasaanku. [perasaanku saja ...]
3. Ayah pun bertanya, "Sejak kapan kamu jatuh cinta kepadanya?" [penegas]